Dhaka, MINA – Panglima Militer Bangladesh Jenderal Wakeruz Zaman mengumumkan pemerintahan transisi negaranya setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina meninggalkan negara itu sejak Senin (5/8) lalu ketika demonstrasi terjadi di hampir seluruh wilayahnya.
Panglima Wakeruz Zaman menyerukan perdamaian dan mengatakan tidak perlu memberlakukan darurat militer jika keadaan di Bangladesh kembali normal. Anadolu melaporkan.
Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina yang telah menjabat selama 15 tahun menyatakan mengundurkan diri dan melarikan diri ke India tanpa meninggalkan pesan apapun.
Kerusuhan besar terjadi di negara yang berbatasan dengan India itu sejak Juli 2024 lalu. Protes terbesar pada pekan ini, yakni para demonstran menggeruduk kediaman Perdana Menterinya hingga melarikan diri.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas dalam demonstrasi di Bangladesh sejak pertama kali berlangsung.
Para mahasiswa mengungkapkan kefrustrasian mereka terhadap kinerja pemerintah, banyaknya pengangguran dan nepotisme yang terjadi di negaranya.
Rakyat Bangladesh sulit mendapat pekerjaan, meskipun mereka sudah memiliki pendidikan sarjana.
Hasina yang berusia 76 tahun telah memerintah negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta jiwa itu sejak 2009. []
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj News Agency (MINA)