Tel Aviv, MINA – Panglima militer Israel dilaporkan melakukan kunjungan ke Maroko mulai Senin (18/7), dalam apa yang dianggap sebagai keterlibatan militer tertinggi dalam hubungan antara Israel dan negara Arab Afrika Utara itu.
Terlepas dari keterlibatan terbuka dan rahasia selama bertahun-tahun, kedua negara meresmikan hubungan diplomatik mereka pada tahun 2020 setelah kampanye AS yang intens.
“Perjalanan Letnan Jenderal Aviv Kochavi merupakan bagian dari kerja sama pertahanan dengan negara Afrika Utara itu,” seperti disebutkan Palestine Chronicle.
Seorang juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Ran Kochav mengatakan kepada Israel Ynet TV, “Salah satu topik yang akan dibahas adalah berbagi pengetahuan, pelatihan bersama, pengembangan senjata, transfer pengetahuan dan persenjataan.”
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Laporan media Israel, yang diterbitkan di surat kabar bisnis Globes Februari lalu, menyatakan Israel Aerospace Industries akan menjual sistem pertahanan udara dan rudal Barak kepada Maroko dalam kesepakatan $ 500 juta.
Amnesty International menyatakan, Maroko telah memperoleh spyware Israel yang terkenal, Pegasus, yang digunakan untuk memantau aktivis hak asasi manusia dan wartawan. Namun Rabat membantah tuduhan itu.
Normalisasi Maroko-Israel mengikuti inisiatif serupa yang disponsori AS, yang melibatkan UEA, Bahrain dan Sudan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel