Khartoum, MINA – Kepala Dewan Kedaulatan Sudan Abdel Fattah Al-Burhan mengatakan tentara belum menggunakan “kekuatan mematikan” terhadap milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF), tetapi akan melakukannya “jika pasukan itu tidak mendengarkan suara kami.”
“Angkatan bersenjata mengobarkan pertempuran ini atas nama rakyat mereka, dan mereka siap berperang sampai prajurit terakhir untuk meraih kemenangan,” kata Al-Burhan saat mengunjungi pasukan yang ditempatkan di ibu kota Khartoum, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (1/6).
Ia memuji orang-orang Sudan karena “berdiri” di belakang tentara mereka meskipun menderita selama hampir dua bulan. Kemenangan, katanya, “sudah dekat”.
Pernyataan Al-Burhan muncul beberapa menit setelah berakhirnya gencatan senjata sementara selama tujuh hari antara tentara dan RSF. Kedua belah pihak mengumumkan perpanjangan gencatan senjata pada Senin (29/5) untuk jangka waktu lima hari.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Meski ada gencatan senjata, bentrokan antara kedua belah pihak tidak berhenti di Khartoum dan wilayah Darfur.
Pembicaraan terus berlanjut antara perwakilan kedua pihak di Arab Saudi, dalam upaya mencapai penghentian permanen permusuhan dan resolusi damai untuk konflik bersenjata yang meletus pada 15 April.
Bentrokan itu mengakibatkan kematian 866 orang dan cedera sekitar 3.721 lainnya, menurut Sindikat Dokter Sudan. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok