Khortum, MINA – Panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan kunjungan timbal balik antara Sudan dan Israel adalah untuk alasan keamanan dan militer.
“Masalah hubungan dengan Israel dipandang dengan kepekaan oleh banyak orang. Hubungan antara Sudan dan Israel bukan rahasia,” kata al-Burhan dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Sabtu (12/2) malam, demikian Anadolu melaporkan.
“Kami mencari keterbukaan dan menjadikan Sudan bagian dari komunitas internasional dan kami tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun,” tambah jendral yang mengkudeta pemerintah sipil itu.
Al-Burhan mengatakan berbagi data intelijen membantu Khartoum untuk menangkap kelompok teroris di Sudan yang bisa merusak keamanan Sudan dan kawasan. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga: Ekspor Minyak Mentah Turkiye ke Israel Tetap Lanjut Meski Ada Seruan Embargo
Pekan lalu, media Israel melaporkan seorang utusan Sudan telah tiba di Israel untuk pembicaraan meningkatkan hubungan hubungan kedua negara. Delegasi Israel juga dilaporkan mengunjungi Khartoum bulan lalu.
Pada tahun 2020, Sudan menandatangani perjanjian yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan dengan Israel, bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko.
Pada Februari 2020, al-Burhan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Uganda. Pada April 2021, Kabinet Sudan mengeluarkan undang-undang untuk menghapus undang-undang tahun 1958 tentang boikot Israel. (T/R7/P1)
Baca Juga: Sesaat Sebelum Gencatan Senjata Berlaku, Israel Serang Beirut
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur