Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PANGLIMA TNI BERANGKATKAN 800 PRAJURIT TNI KE DARFUR

Rana Setiawan - Rabu, 18 Februari 2015 - 22:57 WIB

Rabu, 18 Februari 2015 - 22:57 WIB

600 Views

(Foto Puspen TNI)
(Foto Puspen <a href=

TNI)" width="300" height="199" /> Sejumlah 800 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/UNAMID diberangkatkan sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di wilayah Darfur.(Foto: Puspen TNI)

Jakarta, 28 Rabi’ul Akhir/18 Februari 2015 (MINA) – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi Kepala Staf Angkatan memberangkatkan 800 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-A/UNAMID (United Nations – African Union Mission in Darfur) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di wilayah Darfur, bertempat di Plaza Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu.

Sebanyak 800 Prajurit TNI tersebut, terdiri dari; 650 dari TNI AD, 100 dari TNI AL dan 50 dari TNI AU, dipimpin oleh Letkol Inf M. Herry Subagyo sebagai Komandan Satgas, yang sehari-hari menjabat sebagai Danyonif 721/Makkasau, Kodam VII/Wirabuana, Sulawesi.

Batalyon Komposit Konga XXXV-A/UNAMID merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, dan akan melaksanakan tugas selama satu tahun, demikian siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sementara itu, kendaraan taktis yang dilibatkan dalam mendukung Satgas tersebut yaitu 24 Panser ANOA, 30 Truk dan 34 Jeep.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Satgas Yon Komposit TNI Konga XXXV-A/UNAMID akan melaksanakan mandat pemeliharaan perdamaian berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1769 tahun 2007.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas Yon Komposit akan ditempatkan pada dua UN Camp, yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan tiga Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest UNAMID di El-Geneina dan satu Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina.

Dalam amanatnya Panglima TNI menyatakan, tugas apa pun yang akan diemban, kata kunci sukses dalam melaksanakan tugas tersebut adalah pemahaman terhadap mandat dan penguasaan terhadap misi yang akan diemban dengan pemahaman segala ketentuan atau prosedur dalam mengeksekusi misi tersebut.

“Untuk itu, pahami mandat dan misi UNAMID, yang menjadi kebijakan Dewan Keamanan PBB,” kata Moeldoko.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Resolusi PBB 1769 tahun 2007 diputuskan bahwa UNAMID memiliki mandat dan kewenangan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam pengerahan pasukan sesuai kemampuannya, untuk melindungi personel, fasilitas, instalasi dan peralatan, dan untuk menjamin keamanan, serta kebebasan bergerak personel sendiri dan lembaga-lembaga kemanusiaan.

Pada sisi lain, UNAMID memiliki kewenangan mencegah gangguan dan ancaman bersenjata, di samping delapan tugas lain terkait dengan pengerahan kekuatan, termasuk pengamanan perbatasan Sudan dengan Chad dan Republik Afrika Tengah.

“Hal ini penting untuk dikuasai oleh personel Satgas, guna memberikan pemahaman terhadap standing operation procedure dan rule of engagement, yang berlaku pada misi UNAMID,” ujar Panglima TNI.

“Jaga soliditas dan kembangkan Early Warning System di lingkungan satuan, serta laksanakan analisis terhadap kecenderungan perkembangan situasi,” tegas Panglima TNI.

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Mengakhiri amanatnya Panglima TNI meminta kepada seluruh anggota Satgas untuk menyiapkan, kemampuan diri dengan sebaik-baiknya dan membekali keluarga dengan pemahaman yang baik, sehingga para prajurit dapat melaksanakan tugas tanpa harus memikirkan persoalan-persoalan yang terjadi di rumah.

Para prajurit harus berangkat dengan kesiapan fisik dan mental yang paripurna, dan dengan kebanggaan yang besar, guna mengemban misi bagi kebesaran TNI, bangsa dan negara.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

 

 

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Rekomendasi untuk Anda