Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panglima TNI Ingatkan Masyarakat Indonesia Ancaman Asing

Rendi Setiawan - Rabu, 28 Desember 2016 - 16:51 WIB

Rabu, 28 Desember 2016 - 16:51 WIB

469 Views

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Rendy/MINA)

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Rendy/MINA)

Jakarta, 28 Rabi’ul Awwal 1438/28 Desember 2016 (MINA) – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan segenap elemen masyarakat Indonesia terkait adanya ancaman pihak luar terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Amerika Serikat bersama sekutunya mempertebal pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik. Mereka membuat pangkalan marinir di Darwin, Australia. Saya sebagai Jenderal Tentara Indonesia tentu bertanya-tanya, ada apa ini?,” kata Jend. Gatot saat Diskusi Akhir Tahun Koordinator Nasional Fokal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bertema “Merawat Indonesia, Menjaga NKRI” di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (28/12).

Gatot menegaskan bahwa ancaman bukan saja berasal dari arah selatan. Ia mengungkapkan bahwa ancaman lainnya adalah adanya latihan gabungan militer negara-negara persemakmuran Inggris atau lebih dikenal dengan Five Power Defence Arrangement (FPDA).

“Perjanjian kerjasama pertahanan negara-negara bekas jajahan Inggris di sebelah utara juga menyimpan kerawanan yang patut kita waspadai,” ujarnya.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Lebih jauh, Gatot mengungkapkan bahwa semua ancaman ini, sangat berpotensi menganggu keamanan wilayah NKRI. Gatot kemudian menanyakan kepada para hadirin, apakah siap jika nantinya terjadi gesekan untuk melawan?

“Ketika Timor Leste lepas, kita semua tertawa. Jangan sampai hal serupa terjadi lagi untuk wilayah yang lain, kita harus melawan,” katanya.

Narkoba

Menurut Gatot, selain ancaman nyata dalam bentuk fisik, ada ancaman lain, yaitu merusak generasi muda dengan menyebarkan narkoba ke wilayah Indonesia. Gatot kemudian menunjukkan sebuah bukti cuplikan video yang diambil petugas ketika menyita puluhan ribu pil ekstasi yang tersimpan rapi di dalam sebuah tiang dan siap disebarkan.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

“Penggunaan strategi perang Candu dulu pernah dilakukan Inggris dan Perancis dalam menghadapi Cina. Hasilnya, Taiwan, Hongkong lepas. Kemudian cara ini akan digunakan di Indonesia untuk merusak generasi muda atau anak bangsa, ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Bahkan, kata Gatot, ketika Presiden Joko Widodo menyaksikan pemusnahan ribuan pil ekstasi di Monas, Jokowi hanya memberikan sambutan singkat saja.

“Ketika itu pak Presiden memberikan sambutan sangat singkat, jumlah anak bangsa yang meninggal karena narkoba mencapai 15 ribu per tahun, lalu berapa jumlah Bandar yang meninggal karena narkoba,” kata Jenderal menirukan ucapan Jokowi.

Gatot menegaskan bahwa banyaknya narkoba yang diedarkan, akan mengakibatkan lost generation sehingga Indonesia mudah ditaklukkan.

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

“Pernyataan ini merupakan warning bagi seluruh rakyat Indonesia,” demikian Jenderal Gatot Nurmantyo. (L/R06/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Rekomendasi untuk Anda