Jayapura, MINA – Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI 2019 diadakan di Sentani dan Wamena, dimaksudkan untuk Kesiapsiagaan Pasukan PPRC di wilayah Indonesia Timur.
“Latihan ini adalah untuk meningkatan profesionalitas dari prajurit TNI. Latihan tahun ini diadakan di bawah pembinaan Divisi-2 Kostrad yang bermarkas di Malang, Jawa Timur,” demikian Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di hadapan awak media usai menyaksikan secara langsung Latihan Kesiapsiagaan PPRC TNI Tahun 2019 di Lanud Silas Papare Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (4/9).
Latihan PPRC TNI 2019 bertema “Divisi 2 Kostrad Melaksanakan Operasi Linud di Wilayah Papua Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI” bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan prajurit dalam melaksanakan operasi.
Latihan PPRC TNI juga untuk menguji konsep rencana operasi yang telah direvisi sebagai hasil dari proses pengambilan keputusan Komandan PPRC TNI dan Staf dalam rangka mengantisipasi dan merespon kemungkinan kontijensi yang timbul di wilayah tertentu sesuai rencana operasi.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Di Sentani, unit PPRC yang diterjunkan sejumlah 92 prajurit dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 501/Bajra Yudha dalam tiga kali penerjunan dari Pesawat Angkut C-130 Hercules. Dan di Wamena diterjunkan sebanyak 64 prajurit.
“Latihan dipimpin langsung oleh Pangdivif 3 Kostrad Mayjen TNI Achmad Marzuki. Alhamdulillah semua berlangsung dengan lancar, aman dan tujuan dari latihan ini tercapai. Saya bersama Kapolri telah memantau situasi di Jayapura,” kata Panglima TNI.
Ia menjelaskan pula, kalau kondisi Jayapura aman dan kondusif, pihaknya akan segera melakukan rehabilitasi di kota itu. Ia mengharapkan seluruh kegiatan masyarakat dan perekenomian segera pulih. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris