Beirut, MINA – Kepala Misi dan Panglima Pasukan PBB untuk Lebanon (UNIFIL) Mayor Jenderal Stefano Del Col mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Saad Hariri di Beirut, Rabu (4/9).
Ia mengatakan bahwa serangan anti-Israel terbaru Hizbullah sebagai “pelanggaran berat,” demikian Nahar Net melaporkan.
Ia menekankan bahwa wilayah selatan Sungai Litani harus bebas dari senjata apa pun selain dari senjata pemerintah.
“Saya melakukan diskusi yang sangat berguna dengan Perdana Menteri hari ini. Saya berbagi keprihatinan serius saya pada insiden 1 September di wilayah operasi UNIFIL ketika rudal anti-tank yang diklaim oleh Hizbullah ditembakkan dari Lebanon selatan melintasi Garis Biru. Ini adalah pelanggaran serius terhadap penghentian permusuhan dan pelanggaran berat resolusi Dewan Keamanan AS 1701,” kata Del Col setelah pertemuan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Serangan rudal memicu penembakan balasan oleh Pasukan Pertahanan Israel dan bisa menyebabkan eskalasi yang tidak diinginkan dari situasi yang UNIFIL dan partai-partai mungkin tidak dapat mengendalikan, sehingga membahayakan keselamatan penduduk lokal,” kata Del Col.
Dia mengatakan, prioritasnya adalah dengan cepat meningkatkan situasi dan mengembalikan ketenangan di daerah itu, yang dicapai melalui “keterlibatan intensif dengan para pihak selama berlangsungnya perkembangan.”
Hizbullah mengatakan, serangan misil lintas-perbatasannya pada kendaraan militer Israel di pemukiman Avivim bertujuan membalas serangan Israel di Suriah yang menewaskan dua anggotanya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza