Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panwascam dan Petugas TPS di Brebes Meninggal Dunia Pasca-Pemilu

Zaenal Muttaqin - Selasa, 23 April 2019 - 23:12 WIB

Selasa, 23 April 2019 - 23:12 WIB

14 Views

Brebes, MINA – Diduga akibat kelelahan saat menjalankan tugas selama berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019, seorang petugas Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), meninggal dunia.

Selain itu, ada sembilan petugas penyelenggara pemilu lainnya di Kabupaten Brebes yang jatuh sakit, pasca-encoblosan Pemilu serentak 2019. Saat ini, mereka masih ada yang menjalani perawatan intensif di beberapa Rumah Sakit.

Diketahui petugas Panwascam yang meninggal dunia adalah Abdul Ghofur (34) yang merupakan warga Kelurahan Limbangan, Kecamatan Brebes, ini meninggal pada Senin (22/4) sekira pukul 23.30 WIB.

Ghofur yang sudah berkeluarga dan dikaruniai seorang anak perempuan usia tujuh tahun ini, sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Tegal dan RS Siaga Medika Pemalang.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Menurut salah satu saudaranya, Mukhlis, bahwa Ghofur mengalami sakit lambung. Oleh keluarga Ghofur dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kota Tegal pada Senin sore. Namun oleh pihak rumah sakit, Ghofur dirujuk ke RS Siaga Medika Pemalang. Tak beberapa lama menempati bangsal ICU, Ghofur akhirnya meninggal dunia.

“Sejak sebelum sampai sesudah pencoblosan sudah sering telat makan padahal dia ada masalah pada lambungnya. Terakhir setelah pemungutan suara dia mengeluh sakit pada perut dan lambung tapi tidak dihiraukan. Adik saya ngawasi penghitungan Pemilu. Setiap hari pulang malam sampai akhirnya jatuh sakit,” terang Mukhlis ditemui wartawan di rumah duka Kelurahan Limbangan Wetan, Selasa (23/4).

Terpisah, seorang petugas TPS di Desa Ciawi, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Saeful Bahri (51), dari unsur Linmas juga meninggal dunia pada Ahad (21/4) siang.

Berdasarkan penuturan salah satu Komisioner KPU Kabupaten Brebes, Sri Nurokhmi Susilowati, Saeful meninggal setelah bertugas dalam pengamanan Pemilu serentak 2019.

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

“Sebelum meninggal Saeful sempat dirawat di Puskesmas, tapi tidak tertolong. Sekarang jenazahnya sudah dimakamkan di kampung halaman keluarganya,” ungkap Nurokhmi.

Dia menambahkan, selain ada petugas TPS yang meninggal ada sembilan orang petugas penyelenggara Pemilu yang jatuh sakit akibat kondisi serupa. Mereka masih ada yang menjalani rawat inap di sejumlah rumah
sakit.

“Laporan adanya petugas Panwascam dan petugas TPS serta penyelenggara Pemilu lainnya di Kabupaten Brebes, baik yang meninggal dan yang sakit ini, sudah kami data untuk dilaporkan ke KPU Jateng,” jelasnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Brebes, Wakro mengatakan, untuk biaya pengobatan maupun santunan yang diberikan kepada mereka, pihaknya masih menunggu keputusan dari Bawaslu RI.

Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal

“Belum bisa diputuskan. Ini masih menunggu dari Bawaslu RI,” katanya. Sementara itu, Plt Sekda Brebes, Djoko Gunawan mengatakan, Pemkab Brebes akan memberikan santunan sebesar Rp 2 juta untuk petugas KPPS yang meninggal dunia. Sedangkan bagi yang dirawat di rumah sakit pemerintah, akan dibebaskan dari biaya perawatan.

“Untuk yang meninggal dapat santunan Rp 2 juta,” ujarnya.

Selain itu, Pemda Brebes juga akan membebaskan biaya perawatan petugas Pemilu yang dirawat di rumah sakit pemerintah. Sedangkan yang dirawat di rumah sakit swasta akan ditanggung BPJS bagi yang menjadi peserta BPJS.

Bagi yang tidak menjadi peserta BPJS, Djoko Gunawan menyarankan untuk pindah perawatan ke rumah sakit pemerintah agar tidak dikenai biaya berobat.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Mendung, Sebagian Hujan Ringan Sore Hari

“Di RS pemerintah dan Puskesmas perawatan akan digratiskan. Mereka yang dirawat di swasta akan dibiayai BPJS atau kalau belum memiliki kartu BPJS disarankan pindah ke rumah sakit pemerintah,” kata Djoko.

Sembilan petugas penyelenggara Pemilu di Kabupaten Brebes yang sakit dan dalam perawatan rumah sakit adalah Yuniarsih warga Desa Waru Kecamatan Bantarkawung, anggota KPPS di TPS 03. Saat ini di rawat di RSUD Bumiayu karena maag dan kelelahan.

Sudarsono, Ketua PPK Kecamatan Sirampog dan dirawat di RS Siti Amaliyah Bumiayu. Nurudin, anggota KPPS TPS 29 Desa Linggapura Kecamatan Tonjong, di rawat di RS Hermina Purwokerto. Wahyu Army Noviardi, anggota KPPS TPS 05 Desa Purwodadi Kecamatan Tonjong, dirawat di PKU Muhammadiyah Singkil.

Buntas Baruno, Ketua KPPS TPS 15 Desa Klampok, Kecamatan Wanasari l, dirawat di RS Bakti Asih. Firda Amalia anggota KPPS TPS 12 Desa Keboledan, Wanasari, dirawat di RS Bhakti Asih. Darnya, anggota Linmas TPS Desa Cikandang Kecamatan Kersana, dirawat di RSUD.

Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ

Suwarsono, anggota KPPS TPS 27 Dusun Sembung Desa Pamulihan Kecamatan Larangan, Dirawat di PKU Larangan. Kemudian Cahya, anggota KPPS TPS 01 Desa Blandongan Kecamatan Banjarhajo, dirawat di RS Dera Asih. (L/B05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Amerika
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia