Washington, 14 Shafar 1435/17 December 2013 (MINA) – Para akademisi Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam American Studies Association (ASA) menyerukan kepada pemerintah AS untuk boikot rezim Zionis Israel, terutama dalam bidang akademik.
Dalam sebuah orasi di Washington, Senin (16/12), dua pertiga dari 1.252 anggota memilih untuk memboikot Israel karena perlakuannya yang terus menerus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina. Sementara sepertiga lainnya berpendapat bahwa resolusi itu terlalu beresiko untuk masa depan Amerika.
Pada 4 Desember lalu, dewan nasional ASA telah mengeluarkan resolusi untuk memboikot Israel melalui pemungutan suara. Saat ini program mereka adalah mensosialisasikan keputusan itu kepada pemerintah dan seluruh rakyat AS.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Salah satu isi resolusi ASA itu menyatakan, pemerintah Amerika dibawah Presiden Obama yang selama ini memainkan peran penting dalam mendukung rezim Israel dalam menjajah rakyat Palestina harus diakhiri. Press tv melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Resolusi itu juga meminta sekolah-sekolah Amerika dan kelompok akademik lainnya tidak melakukan melarang kerjasama dengan lembaga-lembaga Israel. Namun, jika ada warga Israel yang ingin belajar di Amerika atas nama indifidu, maka itu diperbolehkan.
Presiden ASA, Curtis Marez dari University of California menyatakan, ini adalah pertama kalinya bagi para akademisi Amerika melakukan boikot akademik kepada suatu negara.
AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) adalah sebuah organisasi lobi Yahudi di Amerika Serikat yang yang sangat berpengaruh dalam pembuatan kebijakan luar negeri, terutama terkait isu Timur Tengah.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
AIPAC dan sejumlah grup lobi Israel memengaruhi kebijakan publik Amerika Serikat dengan berbagai cara seperti pendidikan, menanggapi kritik terhadap Israel, dan memberikan argumen yang mendukung Israel. Lobi Israel dikenal berhasil mendorong para pembuat kebijakan A.S. untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang didukung pelobi, seperti memveto pengakuan Palestina dan menyetujui hak Israel untuk berdiri.
Lobi yang dilakukan oleh AIPAC juga telah berhasil menciptakan sebuah propaganda baru berupa ‘perang melawan terorisme’. Namun dalam hal ini tidak jelas kategori apa yang digunakan untuk menunjuk suatu terorisme. Akibatnya kebijakan AS melawan terorisme pun menjadi seakan tidak terkendali karena terlalu banyak dipengaruhi oleh lobi AIPAC. Banyak negara yang diserang dengan alasan terorisme namun tanpa bukti yang jelas.
AIPAC yang notabene sebagai organisasi lobi Yahudi-Israel memanfaatkan kemampuan lobinya untuk menggiring kebijakan luar negeri AS sesuai dengan yang mereka inginkan dengan menghancurkan negara yang dianggap berbahaya bagi Israel namun dibungkus dengan kedok terorisme.
Sebagian besar ekonom dan pengusaha yang berada di Amerika Serikat berasal dari kalangan Yahudi. Mereka menguasai berbagai sektor mulai dari perbankan, media massa hingga berbagai sektor vital lain yang ada di AS. Hal ini membuat denyut kehidupan perekonomian di AS sangat bergantung pada warga Yahudi. Mereka menyumbang banyak hal untuk pembangunan di AS baik secara finansial maupun politis. Posisi inilah yang membuat warga Yahudi begitu disegani di AS.(T/P04/R2)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza