Ramallah, MINA – Para Aktivis Palestina beralih ke TikTok untuk menyebarkan kejahatan Israel di wilayah pendudukan. Platform media sosial ini kemudian dituduh memicu situasi keamanan di Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, seperti dikutip dari Arab News, Ahad (16/10), TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance menolak tuduhan Israel dan tidak akan mengubah kebijakannya.
Israel sebelumnya berhasil mendorong Meta untuk memblokir ribuan akun dan konten Palestina dari platform media sosialnya, seperti Facebook dan Instagram serta membatasi konten Palestina melalui Twitter dan Snapchat.
Ribuan aktivis media sosial Palestina beralih ke TikTok selama beberapa pekan terakhir untuk menikmati kebebasan online dan melewati pembatasan Facebook.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Amer Hamdan, seorang aktivis politik Palestina mengatakan, dia baru-baru ini beralih dari Facebook ke Tiktok setelah mendapatkan pembatasan seperti penggunaan kata-kata martir, perlawanan dan pendudukan.
Hamdan, yang memiliki 200.000 pengikut di halaman Facebook, akunnya ditutup karena menerbitkan foto Khalil Al-Wazir, pemimpin Palestina yang dibunuh Israel di Tunisia pada 1988.
“Karena Facebook bukan lagi platform yang ideal bagi Palestina untuk menyebarkan perjuangan mereka, alternatifnya adalah TikTok, yang menyediakan ruang memadai untuk penyebaran media, seperti parade bersenjata kelompok militer Palestina dan gambar pejuang perlawanan Palestina dengan senjata mereka,” kata Hamdan.
TikTok sebelumnya menempati peringkat ketiga di Palestina setelah Facebook dan Instagram dalam penggunaan aplikasi media sosial. Namun, melonjak ke tempat kedua selama beberapa pekan terakhir. Lebih dari 1 juta orang Palestina ada di TikTok dengan jumlah yang meningkat pesat.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Aktivis Palestina itu juga melihat lebih banyak fleksibilitas teknis saat mempublikasikan di Tiktok dibandingkan dengan Facebook, dengan platform yang memungkinkan klip tiga menit untuk semua pengguna dan video 15 menit untuk pengguna yang memiliki 1.000 pengikut atau lebih.
“Dalam setahun, TikTok akan menjadi platform media sosial nomor satu yang digunakan oleh warga Palestina,” kata Hamdan. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel