Gaza, MINA – Para diplomat utama negara-negara G-7 pada Rabu (8/11) menyerukan “tindakan segera” untuk mengatasi krisis kemanusiaan, bukan menekan gencatan senjata di Gaza, Palestina, Anadolu Agency melaporkannya.
“Mereka menekankan pentingnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoko Kamikawa.
Kamikawa menyampaikan hal ini kepada media di Tokyo setelah para menteri luar negeri G-7 mengakhiri pertemuan puncak dua hari mereka di Jepang, Kyodo News melaporkan.
“Para diplomat utama G-7 setuju untuk menyerukan jeda dalam perang Israel, sehingga pasokan kemanusiaan dapat dikirim ke Jalur Gaza,” kata Menlu Jepang.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Menurut Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza, setidaknya 40.000 orang telah terbunuh, terluka, atau hilang dalam serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Namun para menteri G-7 menahan diri untuk tidak mengkritik Israel setelah Pendudukan itu melancarkan perang brutalnya di Gaza menyusul serangan mendadak yang diluncurkan oleh kelompok Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, sebulan lalu.
G7 adalah kelompok negara-negara industri maju yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris. G7 didirikan pada tahun 1975 sebagai forum untuk membahas isu-isu ekonomi global dan koordinasi kebijakan ekonomi antara negara-negara anggotanya.
Seiring dengan perkembangan global, tugas dan tanggung jawab G7 telah berkembang dan mencakup berbagai bidang seperti energi, lingkungan, keamanan, dan isu-isu sosial.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Sementara itu, Juru bicara Kantor Media Gaza Salama Marouf mengatakan dalam siaran persnya pada Rabu bahwa jumlah korban akibat agresi Israel menjadi 10.569 orang syahid, termasuk 4.324 anak-anak, 2.823 perempuan dan 649 lanjut usia, sejak 7 Oktober lalu.
Marouf mengatakan hampir 26.500 orang lainnya terluka dan lebih dari 3.500 orang hilang.
Sementara dipihak Israel sekitar 1.600 orang telah terbunuh, menurut pernyataan resmi.(T/R5/R1)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)