Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEJABAT TINGGI AS BERENCANA TUTUP PENJARA GUANTANAMO

Admin - Sabtu, 8 Juni 2013 - 10:20 WIB

Sabtu, 8 Juni 2013 - 10:20 WIB

391 Views ㅤ

Washington, 29 Rajab 1434/8 Juni 2013 (MINA) – Kepala Staf Presiden Amerika Serikat dan dua senator lainnya mengaku bertekad menutup penjara Teluk Guantanamo di Kuba.

Kepala Staf Gedung Putih, Denis McDonough dan Senator AS, Dianne Feinstein yang memimpin Komite Intelijen Senat, serta Senator John McCain mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama di Washington, Jumat (7/6), bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menutup penjara militer tersebut.

“Kami berniat untuk bekerja dengan rencana Kongres bersama-sama administrasi penjara untuk mengambil langkah yang diperlukan agar penutupan itu terjadi,” kata mereka setelah mengunjungi penjara terkenal itu seperti dilansir Press TV yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

Sebelumnya, sebagian anggota parlemen AS lainnya telah memblokir upaya penutupan penjara Guantanamo, dengan alasan pemerintah tidak menawarkan alternatif yang memuaskan tentang apa yang harus dilakukan terhadap tahanan.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Menutup penjara adalah salah satu janji kampanye Obama dalam pemilu 2008. Dalam pidato pada 23 Mei lalu, ia memperbaharui komitmennya untuk menutup fasilitas tersebut.

Sementara itu, tahanan telah mengeluhkan pelecehan dan penyiksaan selama berada di penjara Guantanamo. Aktivis HAM dan pengamat internasional telah mengecam pemerintah AS atas penggunaan pusat penahanan itu.

Sekitar 100 orang dari 166 tahanan telah melakukan aksi mogok makan selama lebih dari 100 hari, dalam protes terhadap kurungan panjang mereka yang tanpa dakwaan atau pengadilan, serta kondisi mengerikan dan perendahan di penjara.

Aksi mogok makan dimulai pada awal Februari ketika pasukan penjaga di penjara memutuskan melakukan penggeledahan pada para tahanan yang semuanya muslim dengan mencari Al-Quran yang dibawa para tahanan. Para tahanan mengatakan pencarian itu adalah penodaan besar.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Beberapa tahanan yang mogok makan dipaksa makan suplemen nutrisi cair melalui tabung yang selangnya dimasukkan ke hidung agar makanan masuk ke perut mereka. Tahanan yang dipaksa makan, diikat ke kursi dua kali sehari.

“Aksi mogok makan timbul karena dua alasan, yaitu penolakan militer untuk bernegosiasi dengan tahanan melalui cara yang produktif, dan karena presiden tidak mengambil tindakan meskipun melaui kata-katanya,” kata Carlos Warner, seorang pengacara yang mewakili beberapa tahanan mogok makan. (T/P09/P02).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Rekomendasi untuk Anda