Jakarta, MINA – Para ulama dan dai se-Asia Tenggara bakal melakukan pertemuan di Jakarta pada Jumat-Ahad (26-28/7). Pertemuan tersebut digagas Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai rangkaian mui/">Milad ke-49 MUI.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengungkapkan, bakal membuat asosiasi dai se-Asia Tenggara.
Selain itu, ungkapnya, dalam pertemuan tersebut juga akan membincangkan beberapa hal, antara lain, wasathiyatul Islam dan penyebaran Islam wasathiyah.
“Membincangkan wasathiyatul Islam, penyebaran Islam wasathiyah, penyamaan persepsi, dan mengharmonisasikan gerakan dakwah yang konstruktif, dan perdamain di ASEAN,” kata Kiai Cholil Nafis dalam keterangan, Sabtu (13/7).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Akhir Pekan ini, Mayoritas Turun Hujan pada Pagi
Dia menambahkan, kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri oleh 100 ulama se-Asia Tenggara dan ulama Indonesia.
“Insya Allah dalam kegiatan pertemuan ulama tersebut mengundang se-ASEAN dan ulama Indonesia tingkat pusat sebanyak 100 orang,” ungkapnya.
Hingga saat ini, para peserta yang telah mengkonfirmasi untuk berkenan hadir dalam forum tersebut berasal dari 10 negara di ASEAN. Sementara yang belum mengkonfirmasi hanya dari Timor Leste.
Kiai Cholil menjelaskan, dalam pertemuan tersebut yang bakal membuat asosiasi dai se-Asia Tenggara itu bertujuan untuk mengikat persaudaraan.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Selain itu, dalam pertemuan sekaligus pembentukan asosasi dai se-Asia Tenggara juga bertujuan untuk memperkuat ikatan keulamaan dan gerakan keumatan menjadi satu.
Lebih lanjut, Kiai Cholil menerangkan, hal itu juga untuk memperkuat regional, ekonomi, ketahanan dan pemikiran.
Kiai Cholil menyampaikan, MUI ingin menyatukan para dai se-Asia Tenggara bisa bersatu di tengah keberagaman. Sebab, umat Muslim di Asia Tenggara ada yang menjadi mayoritas dan minoritas.
“Umat Muslim di Asia Tenggara sangat beragam karena ada yang mayoritas, bahkan ada negara Islam seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Tapi ada Muslim yang minoritas seperti di Thailand, Kamboja, dan Vietnam,” paparnya.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Oleh karena itu, MUI menekankan, pertemuan dan pembentukan asosasi dai se-Asia Tenggara itu bisa menyatukan persaudaraan sesama Muslim.
Saat ini, kata Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, pihaknya telah berkordinasi dengan Kemenlu RI dan Duta Besar RI yang ada di negara-negara ASEAN.
Kiai Cholil optimis, kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik. Sebab, pihaknya telah mempersiapkan kegiatan tersebut dengan berjalan secara baik.
Kiai Cholil berharap, Islam bisa menjadi solusi penyelesaian masalah di setiap negara ASEAN. Baik yang berada di negara dengan penduduk mayoritas Muslim, maupun sebaliknya. Para ulama se-Asia Tenggara itu juga dijadwalkan akan menghadiri acara puncak mui/">Milad ke-49 MUI di Jakarta.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)