Al-Quds (Yerusalem Timur), 29 Sya’ban 1435/27 Juni 2014 (MINA) – Warga Palestina melakukan pawai di jalan-jalan Yerusalem Timur (Al-Quds) dengan pakaian adat mereka dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, di mana warga akan menahan diri dari makan dan minum mulai terbit matahari sampai terbenamnya selama 30 hari.
“Kami mengorganisir pawai ini untuk memberikan energi positif kepada orang-orang, membuat mereka merasa hidup kembali,” Siham Bahri, seorang guru Palestina, mengatakan kepada Anadolu Agency pada Kamis malam (26/6).
Puluhan Muslim Palestina yang mengikuti festival itu memenuhi dari jalanan Salahuddin ke gerbang Damaskus, World Buletin melaporkan sebagaimana dikutip MINA.
Mereka membawa spanduk bertuliskan “Allah memberkahi Yerusalem, Hormati Orang tua Anda, Cintai Anak Anda,” yang dibawa sambil mereka berjalan dan menyanyikan lagu-lagu tradisional.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Seorang laki-laki menari dengan memakai rok tradisional panjang berwarna-warni di gerbang Damaskus, berputar-putar di antara puluhan warga yang direspon dengan sorakan dan tepuk tangan ceria anak-anak.
Awal Ramadhan, bulan di mana Al-Qur’an diturunkan, diharapkan akan diumumkan pada Jumat sesuai dengan Ru’yatul Hilal (penampakan bulan).
Anna Natch, salah satu penyelenggara dan anggota Klub Ahy Al-Quds, mengatakan tujuan pawai ini adalah untuk menunjukkan kepada Israel bahwa Yerusalem adalah tanah Muslim.
“Kami adalah warga asli Yerusalem meskipun orang-orang Yahudi mengklaim sebaliknya,” kata Natch.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia mengatakan setiap Ramadhan, warga Palestina merasa sedih karena Israel meningkatkan pembatasan ketat terus menerus terhadap warga dalam banyak hal.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Israel telah memberlakukan pembatasan masuknya Warga Palestina ke dalam masjid Al-Aqsha, di mana masjid ini merupakan masjid suci ketiga umat Islam di seluruh dunia.
Seorang jenderal Israel mengatakan pekan lalu tentara mereka merencanakan akan meningkatkan pembatasan bagi warga Palestina selama bulan puasa Ramadhan.
“Ramadan 2014 tidak akan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya,” Yoav Mordechai, yang mengepalai cabang tentara Israel dalam urusan sipil Palestina, seperti dikutip The Times of Israel.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang 1967. Mereka kemudian mencaplok kota suci itu pada 1980 – sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional – mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi.(T/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka