Khortum, MINA – Kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan 72 jam mulai dari pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Jumat (21/4), bertepatan dengan Idul Fitri, lapor Anadolu Agency.
“Gencatan senjata bertepatan dengan Idul Fitri yang diberkahi…dan untuk membuka koridor kemanusiaan mengevakuasi warga dan memberi mereka kesempatan untuk menyapa keluarga mereka,” RSF mengumumkan dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Dalam pernyataannya, RSF menegaskan komitmennya untuk gencatan senjata penuh dan memperingatkan terhadap “pelanggaran terus menerus dari pihak lain.”
Pertempuran meletus sejak Sabtu (15/4), antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF di ibu kota Khartoum dan sekitarnya.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
RSF menuduh tentara menyerang pasukannya di selatan Khartoum dengan senjata ringan dan berat sementara militer mengklaim bahwa pasukan paramiliter “menyebarkan kebohongan” dan menyebutnya sebagai kelompok “pemberontak”.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat dalam apa yang oleh kekuatan politik disebut sebagai “kudeta”. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza