Bethlehem, 19 Dzulhijjah 1435/13 Oktober 2014 (MINA)- Menteri Pariwisata Palestina, Rula Maayah mengatakan, Pariwisata di Tepi Barat dan Al-Quds meningkat sejak akhir serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza pada Agustus lalu.
“Penurunan wisatawan selama perang mencapai 60 persen, akan tetapi sekarang sudah mengalami kenaikan 30 persen dan tarifpun secara bertahap akan menyesuaikan,” kata Rula Maayah seperti dilaporkan Ma’an dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)Senin.
Rula Maayah mengatakan, peringatan Natal menjadi kesempatan yang baik untuk mendorong pariwisata di Palestina, setelah sebelumnya indsutri periwisata mengalami masalah serius selama 50 hari serangan yang dilakukan militer Israel ke jalur Gaza.
“Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Palestina diperkirakan akan meningkat pada saat perayaan Natal selama Desember 2014 dan Januari 2015,” kata Rula Maayah.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Maayah juga mengatakan, pihaknya telah menghubungi perusahaan wisata di seluruh dunia dan ikut ambil bagian pada pameran internasional dalam upaya untuk mempublikasikan situs arkeologi dan agama Palestina menjelang musim dingin.
Ia menambahkan, sebelumnya beberapa negara melarang warganya untuk mengunjungi Palestina selama perang, akan tetapi saat ini larangan itu telah berakhir. Pihaknya telah menghubungi negara-negara bersangkutan untuk meyakinkan mereka mengakhiri larangan perjalanan ke Palestina.
“Persiapan untuk perayaan Natal telah dimulai, beberapa pejabat kementerian pariwisata memiliki dua agenda pertemuan dengan dewan kota untuk melakukan koordinasi,” ujarnya.
Ia baru-baru ini melakukan kunjungan ke Jalur Gaza guna memeriksa situs wisata di daerah kantong pantai yang mengalami kerusakan serius selama serangan militer Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Menurut studi kementerian pariwisata yang disampaikan pada konferensi rekonstruksi Gaza di Kairo, Ahad (12/10). Dana yang dibutuhkan untuk rehabilitasi tempat-tempat wisata yang rusak oleh Israel sekitar 219 miliar rupiah.
Pariwisata merupakan sumber utama pendapatan bagi perekonomian Palestina dan mempekerjakan puluhan ribu orang di Tepi Barat. Blokade Israel di Gaza yang dilakukan sejak tahun 2006 juga telah mematikan industri pariwisata di kota itu. (T/P010/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza