Cape Town, MINA – Parlemen Afrika Selatan telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas rencana Israel untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki dan ketegangan yang diakibatkan rencana tersebut.
Ketua Komite Portofolio Parlemen Afrika Selatan untuk Hubungan dan Kerja Sama Internasional, Tandi Mahambehlala, mengatakan, parlemen menyerukan solusi yang cepat, dapat diterima dan bertahan lama menuju negosiasi perdamaian Timur Tengah.
“Setiap resolusi harus mengarah pada stabilitas sosio-ekonomi dan kenegaraan politik yang langgeng bagi rakyat Palestina,” kata Mahambehlala, sebagaimana Kantor Berita OKI melaporkannya, Senin (26/4).
Dia meminta rakyat Palestina untuk tetap tenang dan tegas saat mereka menghadapi dua tantangan besar yang sedang dihadapi yakni pandemi virus corona dan rencana ilegal Israel untuk mencaplok sebagian wilayah Palestina.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Dia menegaskan kembali, Afrika Selatan mendukung aspirasi rakyat Palestina untuk terciptanya negara Palestina yang layak dan merdeka yang hidup berdampingan dengan Israel.
Pejabat Afrika Selatan itu menyamakan rencana aneksasi Israel dengan kekerasan pemerintah apartheid berupa pemindahan secara paksa.
Hal ini mengingatkan rakyat Palestina tentang sejarah panjang solidaritas Afrika Selatan dengan rakyat Palestina dan mengulangi apa yang dikatakan mantan Presiden Nelson Mandela tentang solidaritas itu: “Kebebasan kami tidak lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina.”
“Kami terus mendukung resolusi sebelumnya yang diadopsi oleh PBB untuk membawa stabilitas dan perdamaian abadi bagi rakyat Israel dan Palestina,” tegas Mahambehlala.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kami lebih lanjut menyerukan angkatan bersenjata Israel untuk berhenti menargetkan orang yang tidak bersalah, terutama anak-anak, dan untuk mengakhiri semua bentuk kekerasan terhadap rakyat Palestina,” tambahnya. (T/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya