Pretoria, MINA – Parlemen Afrika Selatan menyetujui usulan Partai Kebebasan Nasional (NFP) untuk menarik kedutaan negaranya di Israel.
Resolusi untuk menarik kedutaan menjadi kantor penghubung diusulkan oleh Partai Kebebasan Nasional (NFP), bersekutu dengan Kongres Nasional Afrika, memegang 57,5 persen kursi di parlemen Afrika Selatan.
Sebanyak 208 anggota parlemen menyetujui keputusan tersebut, sementara 94 menolaknya.Dikutip dari MEMO, Kamis (9/3).
Hal itu dilakukan,karena pendudukan Israel yang sedang berlangsung dan pelanggaran hukum hak asasi manusia Internasional di Palestina.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
“Kami sangat gembira bahwa rancangan resolusi untuk menurunkan kedutaan Afrika Selatan di Israel telah disahkan oleh Parlemen,” kata NFP.
“Negara Israel dibangun melalui pengusiran, pembunuhan, dan pencederaan warga Palestina. Dan untuk mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan, negara itu telah melembagakan apartheid untuk mengendalikan dan mengelola warga Palestina, ” lanjutnya.
Anggota partai NFP menekankan, sebagai warga Afrika Selatan, mereka menolak untuk berdiam diri sementara apartheid dilakukan lagi.
Selama 27 tahun terakhir, hubungan antara Palestina dan Afrika Selatan telah berkembang dan tetap kuat, negara itu sering memberikan dukungan untuk perjuangan Palestina dan mengutuk pelanggaran Israel di panggung dunia.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Tahun lalu, Afrika Selatan mendesak masyarakat Internasiotnal untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kondisi tidak manusiawi yang dialami warga Palestina.
Pada 2021 Afrika Selatan mengutuk pemberian status pengamat ke Tel Aviv terhadap Uni Afrika (AU) dan pemberian status itu dibatalkan. (T/Hju/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya