Cape Town, MINA – Parlemen Afrika Selatan (Afsel) kembali menyuarakan keprihatinannya atas rencana aneksasi Israel yang belum dibatalkan, dengan menyebutnya sama dengan apartheid.
Parlemen Afsel mengatakan, aneksasi bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki sebagai pemindahan paksa dan hanya akan meningatkan ketegangan wilayah. WAFA melaporkan, Ahad (19/7).
Parlemen mengingatkan tentang sejarah panjang solidaritas Afsel dengan rakyat Palestina dan mengulangi apa yang dikatakan mantan Presiden Nelson Mandela bahwa kebebasan Afsel tidak lengkap tanpa adanya kebebasan Palestina.
Ketua Komite Parlemen Afsel tentang Hubungan dan Kerjasama Internasional Tandi Mahambehlala mengatakan, “Kami menyerukan solusi cepat, dapat diterima dan langgeng menuju negosiasi perdamaian Timur Tengah. Setiap resolusi harus mengarah pada stabilitas sosial ekonomi yang lestari dan status politik bagi rakyat Palestina.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia meminta rakyat Palestina untuk tetap tenang dan tegas ketika mereka menghadapi tantangan pandemi corona dan rencana ilegal Israel.
Mahambehlala menegaskan kembali bahwa Afrika Selatan mendukung aspirasi rakyat Palestina untuk menciptakan negara Palestina yang hidup, mandiri dan berdampingan dengan Israel.
“Kami terus mendukung resolusi sebelumnya yang diadopsi PBB untuk membawa stabilitas dan perdamaian abadi kepada rakyat Israel dan Palestina. Kami selanjutnya menyerukan angkatan bersenjata Israel untuk berhenti menargetkan orang yang tidak bersalah, terutama anak-anak, dan untuk mengakhiri semua bentuk kekerasan terhadap rakyat Palestina. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)