Kairo, MINA – Parlemen Arab dalam sebuah pernyataan hari ini, Ahad (5/6), menyambut baik perpanjangan gencatan senjata di Yaman selama dua bulan ke depan.
Menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memastikan komitmen terhadap gencatan senjata itu dan bekerja mendorong semua pihak terkait menuju solusi komprehensif.
Pernyataan ini mengacu pada peran penting yang dipimpin Kerajaan Arab Saudi dalam mewujudkan keamanan dan stabilitas untuk Yaman dan mengurangi penderitaan rakyat Yaman.
Parlemen menyoroti pentingnya berkomitmen pada inisiatif Saudi yang diumumkan pada Maret 2021, untuk mengakhiri krisis dan mencapai solusi politik yang komprehensif di Yaman.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Parlemen menekankan keinginannya untuk mendukung semua upaya yang berkontribusi untuk mencapai solusi politik yang berkelanjutan untuk krisis Yaman dan mengurangi penderitaan rakyat Yaman.
Parlemen Arab juga menyerukan semua pihak terkait untuk mengambil tindakan cepat mengarah pada proses perdamaian yang komprehensif dan penyelesaian permanen.
Gencatan senjata antara pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan pemberontak Syiah Houthi telah diperpanjang selama dua bulan, PBB mengumumkan.
Gencatan senjata dua bulan pertama, yang pertama sejak 2016, dimulai pada 2 April dan berakhir pada Kamis lalu. Namun, setelah berhari-hari negosiasi, Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengumumkan bahwa pihak-pihak dalam konflik telah menyetujui perpanjangan hingga dua bulan mendatang.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Itu adalah jeda pertama dalam kekerasan sejak perang saudara pecah pada 2014, dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan intervensi di pihak pemerintah yang diakui secara internasional pada 2015.
Perang Yaman terjadi setelah koalisi negara Sunni yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi militer pada 2015 untuk menjungkalkan pemberontak Syiah Houthi.
Perang Yaman menurut PBB telah menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk di dunia.(T/R1/P1)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)