Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parlemen AS Desak Biden Mulai Kembali Pembicaraan Nuklir Iran

Rudi Hendrik - Rabu, 10 Maret 2021 - 09:03 WIB

Rabu, 10 Maret 2021 - 09:03 WIB

4 Views

Presiden AS Joe Biden. (Isimewa)

Washington, MINA – Sebuah kelompok bipartisan 140 anggota parlemen AS pada Selasa (9/3) mendesak pemerintah Presiden Joe Biden untuk memastikan dimulainya kembali pembicaraan dengan Iran, membahas program nuklir yang dianggap oleh AS adalah “jahat”, Anadolu Agency melaporkan.

Anggota parlemen mengatakan, negosiasi juga harus membahas program rudal balistik Iran, dukungan untuk kelompok proxy militan dan kegiatan dunia maya Republik Islam itu.

“Kami menyerukan kepada pemerintah untuk mengatasi tindakan Iran ini, mengurangi ketegangan dalam konflik ini, dan memastikan keamanan semua negara di kawasan itu,” tulis mereka dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang dipelopori oleh Anggota Kongres Anthony Brown dan Michael Waltz.

“Amerika dan sekutu kami harus melibatkan Iran, melalui kombinasi mekanisme diplomatik dan sanksi untuk mencapai kepatuhan penuh terhadap kewajiban internasional dan komitmen yang ditunjukkan oleh Iran untuk menangani perilaku buruknya,” tambah mereka.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Surat itu diajukan menyusul tawaran AS yang dikirim melalui sekutu Eropa untuk duduk bersama para pejabat Iran guna melanjutkan pembicaraan program nuklir.

Iran menolak tawaran itu pada akhir Februari, mempertahankan bahwa pertama-tama AS harus mencabut sanksi ekonomi yang disepakati sebagai bagian dari kesepakatan nuklir 2015.

Mantan Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari perjanjian pada 2018, menerapkan kembali sanksi ekonomi dan menambahkan sanksi baru di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua belah pihak.

Iran membalas dengan menarik langkah-langkah dari komitmen Rencana Aksi Komprehensif Bersama dan mengatakan, mereka tidak akan kembali kepada kepatuhan penuh sampai AS berbalik arah. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Rekomendasi untuk Anda