Washington, MINA – Beberapa anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mengirim surat kepada Presiden Joe Biden untuk mempertanyakan keterlibatan angkatan bersenjata AS dalam perang regional Israel yang meluas di Timur Tengah, Anadolu Agency melaporkan, Sabtu (2/11).
“Keterlibatan militer Amerika dalam perang ini belum diizinkan oleh Kongres Amerika Serikat, sebagaimana diwajibkan oleh Konstitusi dan hukum AS,” kata pernyataan bersama sejumlah anggota parlemen.
“Rakyat Amerika telah menegaskan bahwa mereka ingin melihat gencatan senjata segera, mengakhiri perang ini dan memulangkan sandera, bukan memperdalam keterlibatan Amerika dalam perang regional yang berpotensi tak berujung,” kata mereka.
Surat itu ditandatangani oleh Anggota Kongres Rashida Tlaib, Anggota Kongres Cori Bush, Anggota Kongres Andre Carson, Anggota Kongres Summer Lee, dan Anggota Kongres Ilhan Omar.
Baca Juga: Bayi Yesus dengan Keffiyeh, Adegan Kelahiran Bersejarah di Vatikan
Para anggota parlemen meminta Biden untuk memberikan “catatan terperinci” tentang keterlibatan militer AS untuk “memerintah, mengoordinasikan, berpartisipasi dalam pergerakan, atau mendampingi” pasukan Israel yang saat ini terlibat dalam permusuhan di Gaza, Lebanon, Iran, Yaman, Tepi Barat, Suriah, atau tempat lain di Timur Tengah.
“Cabang Eksekutif tidak dapat terus mengabaikan hukum tanpa campur tangan Kongres. Jika tidak ada gencatan senjata segera dan berakhirnya permusuhan, Kongres tetap memiliki hak dan kemampuan untuk menggunakan kewenangan Konstitusionalnya untuk mengarahkan penarikan semua Angkatan Bersenjata yang tidak sah dari wilayah tersebut sesuai dengan Bagian 5(c) Resolusi Kekuasaan Perang,” kata mereka dalam surat itu.
Israel telah melanjutkan serangan yang menghancurkan di Gaza sejak serangan tahun lalu oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 43.200 orang telah syahid sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 101.600 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat
Israel juga meluncurkan kampanye udara besar-besaran pada bulan September di Lebanon terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hezbollah dalam eskalasi dalam perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok itu sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.
Hampir 2.900 orang telah syahid dan lebih dari 13.000 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan meluncurkan serangan ke Lebanon selatan pada tanggal 1 Oktober. []
Mi’raj News Agency (MINA)