Paris, 13 Rabi’ul Awwal 1435/15 Januari 2014 (MINA) – Parlemen Eropa menolak permintaan mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang mendiang mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, karena perannya dalam membantai ribuan orang Palestina.
“Tidak ada mengheningkan cipta di parlemen Eropa atas kematian Ariel Sharon. Saya tidak akan membiarkan keheningan semenit pun,” kata Presiden Parlemen Eropa, Martin Schultz, demikian laporan Palestine News Network (PNN) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Seorang anggota parlemen dari Partai “Kebebasan”, partai ekstrim kanan Belanda, Laurence Stassen, meminta agar Parlemen Eropa mengheningkan cipta selama satu menit dalam sidang pembukaan Parlemen Eropa yang dilaksanakan di kota Strasbourg, Prancis, Selasa kemarin.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Namun, banyak anggota Parlemen Eropa menentang seruan itu.
“Saya tidak setuju dengan mengheningkan cipta satu menit untuk Ariel Sharon. Dia telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga Palestina,” kata Richard Falbr, anggota parlemen Republik Ceko dari kelompok sosialis.
Ariel Sharon yang dikenal sebagai ‘Sang Jagal’ meninggal dunia Sabtu sore (11/1) setelah kondisi kesehatanya semakin memburuk pasca koma hampir delapan tahun di Rumah Sakit Sheba Medical Center di Tel Hashomer, dekat Tel Aviv, tempat Sharon dirawat.
Selama tiga puluh tahun Sharon berdinas sebagai anggota Angkatan Bersenjata Israel. Pangkat tertingginya adalah Mayor Jenderal. Ia menjadi terkenal di Israel karena keterlibatannya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Ariel Sharon juga bertanggung jawab pada tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953 di mana saat itu 96 orang Palestina tewas oleh Unit 101 yang dipimpinnya dan pembantaian Sabra dan Shatila di Libanon pada 1982 yang mengakibatkan antara 3.000 – 3.500 jiwa terbunuh, sehingga ia dijuluki sebagai ‘Tukang Jagal dari Beirut’.
Sharon juga bertanggung jawab atas pembunuhan Yassir Arafat dan Abu Ali Mustafa, Sekjen Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina, Syikh Ahmed Yassin, percobaan pembunuhan Khaled Meshaal, serta banyak lagi dari para pemimpin Palestina dan Arab.
Pemimpin Gerakan Jihad Islam, Syaikh Ahmed Al-Madlal mengatakan, kematian tokoh Zionis Ariel Sharon merupakan berita gembira bagi rakyat Palestina dan Arab pada khususnya serta umat Islam pada umumnya, mengingat kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukannya semasa hidupnya.
“Sharon adalah simbol kejahatan, terdepan dalam aksi kriminalitas dan penghisap darah Palestina dan Arab, termasuk para ibu-ibu dan anak-anak tak bersenjata,” tegasnya. (T/P02/E1/mirajnews.com)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)