Baghdad, MINA – Parlemen Irak pada Kamis (13/10) memulai pemungutan suara putaran kedua untuk memilih presiden baru negara itu.
Putaran kedua dimulai setelah para kandidat gagal mendapatkan dua pertiga suara di putaran pertama, demikian MEMO melaporkannya, Jumat (14/10).
Seorang wakil dari Aliansi Kedaulatan mengatakan, selama putaran pertama, suara terbatas pada Barham Salih, presiden saat ini, dan kandidat Abdul Latif Rashid.
“Usai sesi pertama, Rasyid memimpin dengan 157 suara, sedangkan Salih meraih 99 suara,” ujarnya.
Baca Juga: Donald Trump Ungkap Keinginan Jadi Presiden Tiga Periode
Pada Kamis (13/10), Ketua Parlemen Mohamed Al-Halbousi memanggil untuk memerintahkan sesi keenam parlemen tentang pemilihan presiden.
Setelah sesi tersebut, departemen media mengumumkan pengajuan permintaan menarik pencalonan presiden dari Reber Ahmed dan Omar Al-Barzanji.
Partai-partai politik Irak gagal menyepakati pemilihan presiden, dan perdana menteri baru sejak pemilihan umum diadakan setahun lalu. (T/R6/R1)
Baca Juga: Maskapai Penerbangan Asing Tangguhkan Penerbangan Tel Aviv Pasca Serangan Yaman
Mi’raj News Agency (MINA)