Baghdad, MINA – Parlemen Irak memilih politikus veteran Kurdi, Barham Salih sebagai presiden baru negara itu, lapor televisi pemerintah.
Salih adalah mantan perdana menteri Pemerintah Daerah Kurdistan Irak dan mantan wakil perdana menteri pemerintah federal Irak.
Secara luas ia dilihat sebagai seorang yang moderat, demikian Al Jazeera melaporkan.
Salih dipilih pada Selasa (2/10) setelah perselisihan antara dua partai Kurdi utama menunda pemungutan suara, akhirnya memaksa mereka untuk memilih di antara 20 nominasi.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Salih mengalahkan saingan utamanya Fuad Hussein dengan 219 suara banding 22 suara.
Presiden baru memiliki 15 hari untuk tugas membentuk pemerintahan baru.
Di bawah perjanjian tidak resmi yang tertanggal sejak invasi pimpinan Amerika Serikat tahun 2003, kepresidenan Irak yang perannya sebagian besar bersifat seremonial, dipegang oleh seorang Kurdi, sementara perdana menteri adalah seorang Syiah dan pembicara parlemen adalah seorang Sunni. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)