Tel Aviv, MINA – Parlemen Israel, Knesset, telah mengeluarkan rekomendasi kepada kementerian pendidikan minggu ini untuk menyertakan ajaran-ajaran tentang sejarah Yahudi ke kompleks Al-Aqsa, dan memasukkan kunjungan lapangan ke lokasi wilayah pendudukan Yerusalem Timur Kota Tua dalam kurikulum sekolah.
Rekomendasi baru ini diprakarsai oleh anggota partai sayap kanan, New Hope, dan Beyadenu, sebuah organisasi yang menyerukan peningkatan kehadiran Yahudi di Al-Aqsha, penghancuran masjid Kubah Batu dan pembangunan temple Yahudi Ketiga di tempatnya, Middle East Eye melaporkan, Kamis (25/11).
Sebuah laporan tentang bagaimana melanjutkan dengan rekomendasi baru akan diproduksi dalam waktu delapan minggu oleh kementerian pendidikan, dan laporan lain oleh Kementerian Keamanan Publik akan datang pada pengaturan kunjungan lapangan.
Surat kabar Yisrael Hayom yang berbasis di Tel Aviv melaporkan, Komite pendidikan Knesset menyatakan bahwa materi pelajaran tidak diajarkan dengan benar (di sekolah-sekolah Yahudi-Israel), dan itu harus dimasukkan dalam kurikulum matrikulasi.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Menurut rekomendasi Knesset, anak-anak sekolah Israel harus mengambil kursus sejarah di situs di mana Bait Suci Kedua berdiri selama periode Helenistik, dan ditanyai tentang topik tersebut, juga didorong melakukan kunjungan lapangan ke situs itu.
Polisi Israel mengatakan, tidak ada hambatan hukum untuk mengatur kunjungan lapangan di Al-Aqsa, tetapi penjaga keamanan yang menemani para siswa tidak diizinkan membawa senjata api saat memasuki lokasi.
Sebuah gerakan Yahudi sayap kanan yang berkembang telah menyerukan agar Israel mengambil kendali penuh atas al-Aqsa, dengan alasan bahwa itu harus menjadi situs suci khusus Yahudi.
Aktivis sayap kanan telah berulang kali menyerbu kompleks itu, memicu kekhawatiran pemerintah Israel akan memperkuat kendalinya atas situs tersuci ketiga dalam Islam.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Sejarah Kota Tua Yerusalem Timur dan kompleks Al-Aqsa adalah opsional dalam kurikulum Israel, umumnya dipelajari sebagai bagian dari geografi, sejarah, atau kelas agama Yahudi, dan arahan baru ini akan membuatnya wajib.
Kota Tua Yerusalem dan kompleks Al-Aqsa, yang dikenal dalam Yudaisme sebagai Temple Mount, tetap menjadi komponen paling sensitif dari konflik Israel- Palestina. Al-Aqsa adalah salah satu situs Islam yang paling dihormati dan juga merupakan situs paling suci dalam Yudaisme, di mana orang-orang Yahudi percaya bahwa kuil Yahudi pertama dan kedua pernah berdiri di tempat itu. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina