Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parlemen Libya Kecam Keputusan Komandan Khalifa Haftar

kurnia - Jumat, 1 Mei 2020 - 14:22 WIB

Jumat, 1 Mei 2020 - 14:22 WIB

4 Views ㅤ

PASUKAN KHALIFA HAFTAR
Pasukan loyalitas Jenderal Khalifa Haftar (Foto: Reuters)

Tripoli, MINA – Parlemen Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya mengecam keputusan komandan perang Khalifa Haftar yang mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa Libya.

“Mereka mempermainkan masa depan negeri ini. Kami mengajak semua warga mencegah negara ini jatuh ke tangan diktator lagi dan menjaga kesatuan kita,” kata Ketua Parlemen Libya Hamouda Sayala usai sidang parlemen.

Lewat sebuah pernyataan, parlemen juga menegaskan dukungan mereka untuk inisiatif politik damai yang bertujuan menjaga kesatuan negara, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Jumat (1/5).

Mereka menyerukan negara-negara yang mendukung Haftar untuk lebih mementingkan kepentingan rakyat Libya, sekaligus mendesak komunitas internasional agar mengambil tindakan terhadap kejahatan Haftar.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Pada pekan lalu, Haftar secara sepihak mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa Libya.

Dalam sebuah video, dia menunjukkan unjuk rasa di jalan-jalan di daerah kekuasaannya, sekaligus mengklaim bahwa dia “menerima mandat rakyat Libya” untuk memerintah negara itu.

Haftar juga mengatakan bahwa perjanjian yang ditandatangani antara pihak-pihak yang bertikai di Libya di bawah naungan PBB sudah tidak berlaku lagi.

Di bawah perjanjian tersebut, GNA yang diakui PBB dibentuk untuk mengelola proses transisi kekuasaan di Libya. Perjanjian tersebut ditandatangani pada 2015 di Maroko.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Sejak lengser dan wafatnya penguasa Muammar Khadafi pada 2011, dua kursi kekuasaan muncul di Libya: Khalifa Haftar yang berbasis di Libya Timur dan didukung oleh Mesir dan Uni Emirat Arab; dan GNA di Tripoli yang diakui PBB dan komunitas internasional.

Tentara Nasional Libya (LNA) Haftar melancarkan serangan untuk merebut Tripoli sejak April lalu. Serangan tersebut telah menyebabkan kekacauan dan pertumpahan darah. (T/R3/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Eropa
Internasional
Afrika
Indonesia