Kuala Lumpur, MINA – Parlemen Malaysia pada Kamis (16/7) dengan suara bulat mendesak pemerintah bersama Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menuntut agar Israel dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Desakan itu sebagai bentuk penolakan atas rencana aneksasi Israel dan perjanjian damai “Deal of Century” Presiden AS Donald Trump yang diklaim menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina, MalaysiaKini melaporkan.
Syed Ibrahim Syed Noh (PKR-Ledang) mengatakan, Israel harus dikeluarkan dari majelis dan semua badan PBB karena negara itu gagal memenuhi kewajibannya sebagai anggota.
Ia juga mengatakan petisi yang telah ditandatangani oleh semua anggota parlemen akan mengirimkan sinyal protes yang jelas tentang rencana aneksasi. Petisi itu juga diusulkan untuk disampaikan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat (di Kuala Lumpur), PBB dan Majelis Antar-Parlemen Asean.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Syed Ibrahim berharap, anggota parlemen baik dari pemerintah maupun oposisi bersatu untuk menunjukkan kesepakatan dan dengan lantang menyuarakan isu Palestina.
“Saya ingin mengusulkan agar para anggota parlemen menyampaikan pesan-pesan kesadaran, melalui kerja sama dengan LSM terkait (organisasi non-pemerintah) di daerah pemilihan mereka masing-masing mengenai perkembangan terakhir di Palestina dan memberikan panduan bagi mereka untuk menyatakan dukungan dan solidaritas kepada Palestina dalam perjuangannya untuk kebebasan dan kedamaian,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, masalah ini tidak hanya ditentang oleh Malaysia tetapi juga oleh negara-negara lain termasuk Perancis dan Uni Eropa.
“Jadi, ini adalah penekanan luas, hanya mereka (sekutu Israel) yang melihat dan masih berharap AS berhasil dalam perlawanan,” pungkasnya. (T/R7/P1)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)