Gaza, 1 Dzulqa’dah 1435/26 Agustus 2014 (MINA) – Sejumlah anggota parlemen Palestina meminta Mesir untuk membuka perbatasan Rafah secara penuh, setelah pesawat Zionis Israel mengebom perbatasan tersebut, Senin (25/8).
“Kami minta Mesir membuka Rafah dari kedua arah secara permanen untuk memfasilitasi pengobatan pasien, bantuan delegasi medis dan semua yang akan melintas, serta Mesir agar ikut bertanggung jawab terhadap kondisi Jalur Gaza,” kata Wakil Ketua Parlemen Palestina Dr. Ahmad Bahar.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza melaporkan, Wakil Ketua Parlemen lainnya, Ataf Adwan menyatakan bahwa aksi serangan penjajah Israel terhadap perbatasan Rafah merupakan tindakan tak bermoral, biadab dan pengecut.
Ia menambahkan, tindakan tersebut dapat mengancam kedaulatan Mesir dan Palestina. Untuk itu, ia meminta agar pemerintah Mesir berdiri bersama Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Anggota perlemen lainnya, Faraj Al-Ghoul mengatakan, bahwa sasaran perbatasan Rafah bertentangan dengan prinsip-prinsip peperangan, aturan hukum kemanusiaan internasional serta hukum internasional tentang hak asasi manusia (HAM).
“Hak rakyat kami melintas dan berjalan ke perbatasan dijamin oleh semua hukum dan konvensi internasional. Karena itu, kami menyeru kepada pemerintahan rekonsiliasi untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan organisasi internsional untuk memperbaiki ruang kedatangan dan keberangkatan di perbatsan Rafah yang telah dihancurkan oleh penjajah Israel,” tegasnya.
Pasukan Zionis Israel sebelumnya pada Senin (25/8) menyerang bangunan perbatasan darat Rafah, satu-satunya pintu yang berbatasan dengan Mesir.
Serangan tersebut mengakibatkan rusaknya ruangan keberangkatan dan kedatangan perbatasan Rafah yang baru saja selesai dibangun dan diresmikan oleh Ismail Haniya awal tahun 2014 lalu. (L/K01/P4).
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza