Wellington, MINA – Parlemen Selandia Baru untuk pertama kalinya mengawali rapat resmi dengan tilawah Al-Quran, Express News melaporkan pada Selasa, 19 Maret.
Nizam ul Haq Thanvi membacakan ayat-ayat suci Al-Quran di hadapan seluruh anggota parlemen yang hadir, termasuk Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Sebuah terjemahan ke dalam bahasa Inggris dibacakan oleh Imam Tahir Navaz. Express Tribune melaporkan.
Qari, seperti diungah di YouTube, membacakan surat Al-Baqarah ayat 153 hingga ayat 156, yang artinya dalam bahasa Indonesia, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, [bahwa mereka itu] mati; bahkan [sebenarnya] mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, [yaitu] orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. (Sesungguhnya semua milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya akan kembali).
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Berikut unggahannya di YouTube:
https://www.youtube.com/watch?v=dkNBa0YdUH8&feature=youtu.be
Perdana Menteri Jacinda Ardern, dalam pidatonya yang diawali dengan “Assalamu’alaikum”, mengatakan rasa solidaritas dan persatuan dengan keluarga para korban.
Ardern juga memuji pengorbanan Naeem Rashid, warga Pakistan, yang mati syahid ketika mencoba untuk melawan penyerang.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
“Hari-hari kami yang paling kelam,” ujarnya, menyuarakan kesedihan Selandia Baru.
“Keluarga korban akan memiliki keadilan,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa dia tidak akan pernah menyebut nama pelaku aksi bersenjata itu.
“Dia mungkin mencari ketenaran, tetapi kita di Selandia Baru tidak akan memberinya apa-apa. Bahkan namanya pun tidak,” ujarnya.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Para korban, terbunuh di dua masjid, Al-Noor dan Linwood, di korta Christchurch, selama shalat Jumat, 15 Maret. Sebagian besar korban adalah migran Muslim, pengungsi dan penduduk dari negara-negara Pakistan, Bangladesh, India, Turki, Kuwait, Somalia, Indonesia dan lainnya. (T/RS2/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata