Parlemen Turki Peringatkan AS Segera Ekstradisi Gulen

Ankara, 28 Syawwal 1437/2 Agustus 2016 (MINA) – kembali memperingatkan Serikat () akan ada konsekuensi serius dalam hubungan kerja sama antara Ankara dan Washinton jika ‘Negeri Paman Sam’ berkukuh mengabaikan permintaan Fethullah Gulen.

Peringatan itu dilayangkan oleh sekelompok anggota Turki di Washington, Voice of America melaporkan, Senin (1/8) waktu setempat, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Mereka mendesak para pejabat atau otoritas berwenang di AS menghormati permintaan Ankara untuk mengekstradisi Gulen, seorang ulama yang telah lama mengasingkan diri di negara itu. Gulen dituding sebagai dalang kudeta yang gagal Jumat (15/7) lalu.

“Kami ingin melihat Amerika mengambil langkah-langkah serius terhadap Fetulah Gulen, (dan) sembari mempertimbangkan permintaan ekstradisi ini, (tolong) tahan atau cegah dia melakukan kegiatan di wilayah Amerika,” kata Kamil Aydin dari  Partai Gerakan Nasionalis (MHP), sebuah partai sayap kanan.

Dia dan tiga anggota parlemen Turki lain bertemu dengan para pejabat AS di Departemen Kehakiman Senin (1/8) sebelum melakukan pembicaraan lebih lanjut di Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Luar Negeri.

“Pertemuan dengan Departemen Kehakiman berlangsung sangat kolaboratif,” ujar pemimpin delegasi, Taha Ozhan, yang membawahkan Komisi Urusan Luar Negeri di parlemen Turki.

Ozhan, anggota partai berkuasa Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), memperingatkan akan ada konsekuensi serius terhadap hubungan AS-Turki dan kerja sama perang melawan terorisme jika Washington tidak mengindahkan permintaan ekstradisi Ankara.

Selama sambutannya di Kedutaan Turki, Ozhan menegaskan bahwa stabilitas regional dan global dapat terpengaruh jika Gulen tetap di AS atau diperbolehkan untuk melarikan diri. Dia mengatakan Gulen mengepalai organisasi teroris global dengan jumlah ‘pengikut atau pejabat yang melampaui Perserikatan Bangsa-Bangsa’.

Sementara itu, pejabat Departemen Luar Negeri enggan untuk membahas atau mengomentari status permintaan ekstradisi itu. Mereka berkilah dokumen yang diserahkan oleh Turki sedang dipelajari di Departemen Kehakiman.

Beberapa diplomat AS, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, telah menyatakan keraguan tentang tuduhan Turki terhadap Gulen dan mengkhawatirkan permintaan ekstradisi membahayakan hubungan bilateral strategis AS-Turki yang berumur puluhan tahun. (T/P022/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.