Amman, MINA – Parlemen Yordania pada Ahad (19/1) dengan suara bulat mengeluarkan Rancangan Undang-Undang (RUU) larang impor gas alam Israel.
Mosi disahkan dengan suara bulat oleh semua 130 anggota parlemen, tetapi hambatan hukum dapat mencegahnya mulai berlaku. Al Jazeera melaporkan.
Penyetujuan RUU dilakukan hanya beberapa hari setelah ratusan orang memprotes di ibukota Yordania, Amman, terhadap kesepakatan 15 tahun senilai $ 10 miliar antara Kerajaan Hashemite, Noble Energy yang berpusat di Texas, dan Delek Group Israel.
Sebuah sumber di industri energi Israel mengatakan kepada Reuters “Perjanjian gas antara Perusahaan Listrik Nasional Yordania dan Noble Energy yang berbasis di Amerika sedang dilaksanakan mulai awal Januari 2020, dan tidak ada perubahan yang diharapkan dalam hal itu.”
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Awal bulan ini, Israel mulai memompa gas ke Yordania dari ladang gas Leviathan lepas pantai.
Banyak warga Yordania masih memandang Israel sebagai musuh, meskipun ada perjanjian damai antara kedua negara. Setidaknya setengah dari populasi Yordania diperkirakan adalah warga Palestina. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah