Amman, MINA – Majelis Rendah Parlemen Yordania hari Rabu (22/3) ini memilih untuk mengusir duta besar pendudukan Israel di Amman, sebagai protes atas penggunaan peta Israel oleh menteri sayap kanan Israel yang mencakup Yordania dan wilayah Palestina yang diduduki. Demikian dikutip dari Wafa.
Ketua Parlemen Yordania, Ahmed Safadi meminta pemerintah untuk mengambil tindakan efektif terhadap pernyataan dan perilaku Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, termasuk mengusir duta besar Israel Eitan Surkis.
Anggota parlemen mengatakan, perilaku Smotrich mencerminkan arogansi pendudukan Israel dan tidak menghormati perjanjian dan konvensi internasional.
Kementerian Luar Negeri Yordania menegaskan, perilaku seperti itu tidak akan merugikan Yordania dan tidak akan merampas hak rakyat Palestina atas negara merdeka.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Kementerian menambahkan, perilaku pemerintah sayap kanan ekstrem Israel menyimpan kebencian dan ekstremisme terhadap orang Arab dan Muslim.
Menyerukan pemerintah Pendudukan Israel untuk mengambil sikap yang jelas terhadap pernyataan tidak bertanggung jawab ini dan mempertimbangkan kembali perjanjian damai antara kedua negara.
Pada Ahad, Smotrich menyatakan,”Tidak ada yang namanya Palestina karena tidak ada yang namanya orang Palestina” pada upacara peringatan mendiang aktivis Likud di Paris.
Anggota parlemen sayap kanan itu mengklaim bahwa rakyat Palestina adalah ”penemuan” yang dibuat pada abad ke-20 untuk melawan Zionisme dan bahwa orang-orang seperti dia dan kakek neneknya adalah “warga Palestina sejati”.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Berbicara di podium yang dihiasi dengan peta berdasarkan lambang milisi Zionis Irgun, yang menunjukkan Israel mengangkangi Tepi Barat dan Yordania, Smotrich, yang memegang kekuasaan signifikan atas Tepi Barat yang diduduki, mengatakan bahwa pemerintah Prancis dan AS perlu mendengar “kebenaran ini” tentang Palestina.
“Apakah Anda tahu siapa orang Palestina itu?” kata ketua partai Zionisme Religius ultra-nasionalis. “Saya orang Palestina.”
Peta yang diperlihatkan di podium tempat Smotrich berbicara juga menunjukkan bagian Suriah dan Lebanon, wilayah yang termasuk dalam konsep Eretz Yisrael – Israel Raya – bagian penting dari Zionisme ultra-nasionalis yang mengklaim semua tanah ini untuk negara Zionis. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon