Jakarta, MINA – Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) akan menggelar Jambore Nasional Dai di Gunung Gede Pangrango Cibodas Cipanas, Jawa Barat pada 24 sampai 27 September 2018.
“Kepolisian Republik Indonesia siap mengamankan pelaksanaan Jambore Nasional Dai Parmusi,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal usai mendampingi Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menerima Pengurus Pusat Parmusi yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Parmusi Drs. Usamah Hisyam dan Sekretaris Jenderal Parmusi Abdurrahman Syagaff.
“Tadi Kapolri sudah instruksikan untuk mengamankan pelaksanaan Jambore Nasional 5.000 Dai Parmusi agar dapat berjalan, aman, tertib, dan lancar,” kata Iqbal di Jakarta, Selasa (16/7).
Iqbal juga membenarkan Kapolri akan menghadiri Jambore tersebut sebagai pembicara sesuai undangan panitia. “Insya Allah, Kapolri akan hadir, sudah dijadwalkan,” tambah Iqbal.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Menurutnya, Kapolri memberikan apresiasi terhadap program Desa Madani Parmusi yang berupaya meningkatkan iman dan takwa warga desa, membangun kemandirian ekonomi, pemberdayaan sosial, dan kualitas pendidikan.
“Apalagi di dalamnya terdapat tekad dan semangat untuk ikut serta menciptakan rasa aman dan kenyamanan kamtibmas, khususnya di berbagai daerah pedalaman, perbatasan serta pulau-pula terluar. Itu kan memang tugas dan tanggung jawab kepolisian,” ujar Iqbal.
Lebih lanjut Sekjen Parmusi Abdurrahman Syagaff menjelaskan Jambore Nasional tersebut digelar dalam rangka Milad ke-19 Parmusi yang jatuh pada 26 September 2018. Jambore tersebut sekaligus menjadi puncak transformasi paradigma baru Parmusi dari sebelumnya political oriented ke dakwah oriented.
“Pada Jambore tersebut ketua umum akan mencanangkan tahun 2018 dan 2019 yang secara nasional merupakan tahun politik menjadi Tahun Dakwah bagi Parmusi. Setelah jambore tersebut, seluruh Dai Parmusi akan bergerak di berbagai pelosok tanah air untuk melaksanakan Ekspedisi Dakwah Membangun Desa Madani. Ini program dakwah nasional yang wajib didukung semua kader dan Dai Parmusi di seluruh Indonesia,” kata Syagaff.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Menurutnya, 5.000 Dai Parmusi tersebut akan datang dari sekitar 500 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Setiap kabupaten/kota diharapkan dapat mengirim 10 dai yang terdiri atas dai pembina, dai pengelola, dan dai pelaksana.
Saat ini baru sekitar 70 persen Dai Parmusi yang telah mengikuti orientasi dan diklat yang dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) Pusat binaan KH. Suhada Bahri, Ustadz Farid Ahmad Okbah, Ustadz Buchori Muslim dan Ustadz Bernard Abdul Jabbar.
“Daerah-daerah yang belum melakukan Orientasi Dai kami beri kesempatan sampai awal September 2018. Ketua Umum bersama LDP setiap akhir pekan dijadwalkan keliling ke berbagai daerah,” jelas Syagaff. (L/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia