Cianjur, MINA – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) akan menggelar Jambore Nasional Dai yang merupakan ajang silaturrahim dai Parmusi untuk merumuskan strategi dakwah.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam saat memberikan arahan di hadapan panitia Jambore Nasional Dai Parmusi di Taman Nasional Cibodas, Cianjur, Rabu (19/9).
“Jambore Nasional Dai Parmusi merupakan ajang silaturrahim dai Parmusi untuk merumuskan strategi dakwah dan bukan kegiatan politik yang akan mendukung salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden,” kata Usamah.
“Tidak ada agenda politik. Bahkan, jelas tertera dalam peraturan panitia bahwa pengurus, panitia, maupun peserta tak boleh menggunakan atribut politik,” tambahnya.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Usamah menjelaskan, panitia berhak mencabut atribut berbau politik di arena jambore. Hal ini dilakukan agar kegiatan benar-benar steril dari propaganda politik.
“Jika ada yang memakai kaos hastag dua periode atau hastag ganti presiden, panitia harus dan wajib mencopotnya. Bila perlu ‘amankan’ pemakainya,” kata Usamah.
Jambore Nasional Dai Parmusi akan digelar di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas, Cianjur pada 24-27 September 2018.
Jambore digelar untuk menjalin ukhuwah para Dai Parmusi dari berbagai daerah, sekaligus memberikan bekal Manhaj Dakwah Desa Madani kepada para dai sebelum melaksanakan ekspedisi dakwah ke berbagai pelosok tanah air.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Sebelumnya, Usamah menjelaskan, tekad Parmusi menjadikan dakwah sebagai suatu gerakan boleh dibilang merupakan langkah terobosan dalam medan dakwah.
Pasalnya para dai dipersiapkan melalui orientasi dan pelatihan, sebelum digerakkan bersama secara massif ke seluruh pelosok negeri. Apalagi Parmusi boleh dikatakan masih seumur jagung dalam mengurusi program dakwah.
“Untuk mewujudkan dakwah sebagai suatu gerakan, kami akan menggunakan manhaj Dakwah Desa Madani yang khas Parmusi,” kata Usamah.
Manhaj Dakwah Desa Madani memiliki empat pilar utama, yakni meningkatkan iman dan takwa, membangun kemandirian ekonomi, pemberdayaan sosial, dan kualitas pendidikan.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
“Kami akan sosialisasikan empat pilar Desa Madani ini nanti dalam Jambore Nasional,” ujar Usamah. (L/R03/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi