Jakarta, MINA – Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke V mengeluarkan beberapa rekomendasi mengenai persoalan bangsa dan umat Islam, salah satunya adalah menyikapi kekerasan terhadap muslim Uighur di Turkistan Timur (Xinjiang), China.
Hal itu disampaikan Usamah Hisyam Ketua Umum PARMUSI dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad (22/12). “Parmusi mendesak Pemerintah untuk mendorong Organisasi Konferensi Islam (OKI) membentuk Tim Investigasi dalam menyelidiki sejauhmana kebenaran peristiwa kemanusiaan di Xinjing terhadap muslim Uighur tersebut.”
“Apabila peristiwa tersebut benar, maka PARMUSI mendesak Pemerintah untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Tiongkok.” tegas Usamah.
Ia mengatakan, rekomendasi dihasilkan setelah terjadi perdebatan di internal pengurus sebab informasi soal Uighur kebanyakan bersumber dari media sosial.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Informasinya bukan dari media arus utama, jadi masih simpang siur, maka kita tidak boleh tergesa-gesa dalam menyimpulkan, untuk itu kita mendesak pemerintah meminta OKI membuat tim investigasi.” jelasnya.
Dia berharap Pemerintah Indonesia bisa mendorong OKI melakukan investigasi tindakan kekerasan terhadap muslim Uighur, supaya akan menghadirkan perhatian negara-negara Islam, agar negara-negara Islam Peduli,” katanya.
Terkait rencana besar-besaran aksi solidaritas untuk Muslim Uighur Jumat mendatang (27/12), Usamah belum memutuskan sikap untuk menurunkan massa. “Kita mau lihat dulu, belum diputuskan,” terangnya.
Parmusi menggelar Mukernas V selama tiga hari (20-22/12) di Jakarta. Sejumlah pengurus dari berbagai provinsi hadir untuk membahas permasalahan umat dalam Mukernas PARMUSI tersebut. (L/R03/P1)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj News Agency (MINA)