Jakarta, MINA – Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam mengatakan, tahun ini akan menjadi puncak konsolidasi ormas yang dipimpinnya untuk mewujudkan dakwah sebagai sebuah gerakan.
Menurutnya, konsolidasi ini penting dilakukan setelah tiga tahun Parmusi melakukan transformasi paradigma dari political oriented menuju dakwah oriented.
“Puncak konsolidasi itu akan ditandai dengan Jambore Nasional Dai Parmusi pada September 2018,” kata Usamah saat membuka Silaturahim Idul Fitri 1439 H dan Rakornas Jambore Nasional Dai Parmusi di Jakarta, Ahad (8/7).
Ia juga mengatakan, pada tahun ini bangsa Indonesia tengah menghadapi tahun politik, baik Pilkada serentak maupun tahapan Pileg dan Pilpres 2019. Oleh karenanya, ia mengimbau agar para kader tidak risau. Sebaliknya, seluruh kader harus meyakini bahwa paradigma baru itu merupakan jalan lurus.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Saya persilakan kader Parmusi yang hendak melanjutkan karier politiknya. Teruslah berjuang di jalur politik dengan membawa misi dakwah, sementara Parmusi sebagai ormas Islam akan berpolitik melalui jalur dakwah,” ujar Usamah.
Arahan ini, imbuh Usamah, sesuai dengan cita-cita pendiri Masyumi, Mohammad Natsir, di era 1960-an. “Pada saat itu Pak Natsir mengatakan, ‘Kalau dulu kita berdakwah melalui politik, sekarang kita berpolitik melalui jalur dakwah’,” jelas Usamah.
Usamah mengatakan bahwa perjuangan politik melalui jalur dakwah ini akan memperkuat esensi dari tujuan politik, yakni membangun kekuasaan. (L/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025