Johannesburg, 14 Syawwal 1438/8 Juli 2017 (MINA) – Partai berkuasa Afrika Selatan pada pekan ini mengumumkan niatnya menurunkan status kedutaan besarnya di Israel menjadi “kantor urusan kepentingan”.
Pada sebuah konferensi kebijakan utama di Johannesburg, komite hubungan internasional Kongres Nasional Afrika (ANC) memutuskan sejumlah rekomendasi untuk diadopsi sebagai kebijakan partai berkuasa di akhir tahun ini.
“Penurunan tingkat kedutaan besar Afrika Selatan di Israel untuk mengirim sebuah pesan yang kuat, mengenai pendudukan ilegal Israel di Palestina dan pelanggaran HAM yang terus berlanjut terhadap masyarakat Palestina,” kata ketua komite tersebut mengumumkan pada hari Selasa (4/7/2017) lalu.
Baca Juga: Belize Bergabung dengan Afsel di ICJ Dalam Kasus Genosida Israel di Gaza
Aktivis anti-Israel merayakan rencana tersebut.
Sementara pejabat Israel mengabaikannya sebagai rekomendasi kebijakan politik yang mungkin tidak pernah akan dilaksanakan oleh pemerintah Johannesburg.
“Ini adalah kemenangan besar bagi hak asasi manusia dan rakyat Palestina,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan sehari setelahnya oleh sebuah cabang regional ANC.
Berbicara kepada The Times of Israel pada hari Kamis yang dikutip MINA, Duta Besar Israel di Pretoria, Arthur Lenk, menyoroti efek samping negatif yang harus diterima.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
“Setiap keputusan untuk menurunkan Kedubes Afrika Selatan di Israel hanya akan merugikan orang-orang Afrika Selatan dan sama sekali tidak berdampak pada Israel atau Palestina,” katanya. “Keputusan seperti itu akan membatasi peluang untuk promosi ekspor Afrika Selatan, sesuatu yang sangat penting bagi transformasi ekonomi atau sosioekonomi.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS