Zaatari, Yordania – MINA – Pemimpin Partai Buruh Inggris yang kini jadi partai oposisi, Jeremy Corbyn, mengunjungi kamp-kamp pengungsi Suriah dan Palestina, di Zaatari, Yordania, Jumat (22/6).
Ia mengatakan, jika partainya memerintah ia akan mengakui negara Palestina ‘sesegera mungkin’.
Ini adalah perjalanan internasional pertamanya di luar Eropa sejak terpilih sebagai pemimpin Partai Buruh pada tahun 2015.
Corbyn mengatakan, Inggris dapat berbuat lebih banyak untuk mengambil pengungsi Suriah, terutama anak-anak tanpa pendamping.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dia mengatakan upaya pemerintah Inggeris’ yang sekarang, sangat, sangat kecil’ dibandingkan dengan yang lain di Eropa, termasuk Jerman.
Pada Sabtu (23/6), ia mengunjungi kamp Zaatari berusia puluhan tahun bagi warga Palestina yang dipaksa meninggalkan negara mereka karena pendudukan Israel.
Corbyn adalah pendukung vokal untuk negara Palestina. Ia mengatakan pemerintah Buruh akan segera mengakui Palestina “sebagai negara penuh sebagai bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Partai Buruh di bawah Corbyn kalah tipis dari Partai Konservatif di bawah Perdana Menteri Theresa May dalam pemilu dini 2017.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Jajak opini menunjukkan kedua belah pihak bersaing ketat. Inggris tidak dijadwalkan untuk mengadakan pemilihan umum lagi sampai tahun 2022, tetapi bisa ada pemilu dini jika pemerintahan minoritas PM May yang rapuh menderita kekalahan besar di Parlemen.
Dengan kunjungannya ke Yordania, Corbyn tampaknya memoles kredibilitas kebijakan luar negerinya.
Menjawab pertanyaan dari wartawan di pasar Zaatari, ia mengatakan bahwa pemerintah Partai Buruh akan “bekerja sangat, sangat keras untuk meregenerasi proses perdamaian” di Suriah.
Dia mengatakan dua rangkaian pembicaraan paralel tentang solusi untuk Suriah perlu “dilakukan bersama-sama,” tetapi ia tidak menawarkan sesuatu yang spesifik.
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Tanpa solusi di Suriah, “konflik akan terus berlanjut, lebih banyak orang akan mati di Suriah dan banyak lagi yang akan pergi ke kamp-kamp pengungsi, baik di sini di Yordania atau datang ke Eropa atau di tempat lain,” ujarnya kepada pers. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel