London, 8 Styawwal 1438/2 Junli 2017 (MINA) – Pemimpin Partai Buruh oposisi utama di Inggris, Jeremy Corbyn mengecam penggunaan senjata oleh Arab Saudi untuk menyerang Yaman.
“Kami senantiasa mengecam penggunaan senjata oleh Arab Saudi di Yaman dan menyerukan penangguhan penjualan senjata ke Arab Saudi untuk menunjukkan bahwa kami menginginkan proses perdamaian di Yaman, bukan invasi oleh Arab Saudi,” ujarnya, Al-Jazeera melaporkan, Ahad (2/7/2017) yang dikutip MINA.
Sejak dimulainya perang di Yaman, Inggris telah menyetujui lisensi ekspor senjata ke Arab Saudi senilai $ 4,1 miliar (senilai 54.6 triliun rupiah), menurut Kampanye Melawan Perdagangan Senjata, yang berbasis di London.
Corbyn mengatakan, “Kami meminta penangguhan penjualan senjata ke Arab Saudi. Kami sudah membuatnya sangat jelas.”
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Yaman telah hancur oleh perang antara kekuatan yang setia kepada pemerintah yang diakui secara internasional, yang dipimpin oleh Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi berhadapan dengan gerakan perlawanan Houthi.
Sementara banyak rakyat sipil menjadi korban dan banyak fasilitas umum hancur.
Lebih dari 10.000 orang telah terbunuh dan setidaknya 40.000 terluka di Yaman sejak 20 Maret 2015. Kebanyakan akibat serangan udara yang dipimpin oleh Saudi, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kampanye udara yang dipimpin Saudi dan blokade berikutnya telah menciptakan bencana kemanusiaan di negara paling miskin di dunia Arab. Kolera terus meningkat dan hampir 70% populasi bergantung pada bantuan luar negeri.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Saya benar-benar terkejut dengan perang di Yaman. Benar-benar terkejut, dengan pemboman yang terjadi, dengan pembunuhan yang telah terjadi, oleh wabah kolera yang sekarang sudah marak. Dan angka yang terkena, termasuk banyaknya angka yang sudah meninggal,” kata Corbyn.
Lebih dari 1.500 orang meninggal karena kolera sejak akhir April, dalam wabah infeksi kedua dalam waktu kurang dari satu tahun.
Pada Maret lalu, Program Pangan Dunia PBB mengatakan bahwa hampir separuh dari 22 provinsi di Yaman berada di ambang kelaparan.
Corbyn mengatakan bahwa partai buruh telah meminta pemerintah Inggris sebelumnya untuk menunda penjualan senjata ke Arab Saudi, dan akan terus melakukannya di tahun berikutnya.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
“Kami sudah memberikan resolusi itu ke parlemen. Kami akan terus melakukannya saat ada parlemen baru yang dibentuk setelah pemilihan umum ini. Kebijakan Partai Buruh tidak berubah,” katanya.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Hak Asasi Manusia Arab (AOHR) di Inggris mengatakan bahwa senjata buatan Inggris dijual ke Arab Saudi, UEA dan Mesir digunakan untuk melakukan pelanggaran di Yaman dan Libya.
“Organisasi meminta pemerintah Inggris untuk meninjau kembali perannya dalam penjualan senjata ke sejumlah pemerintah Arab yang dikenal karena pelanggaran hak asasi manusia yang berat,” bunyi pernyataan tersebut.
“Sebuah koalisi pimpinan Saudi telah membunuh ratusan orang Yaman, menghancurkan sejumlah rumah di samping melenyapkan sebagian besar infrastruktur inti Yaman,” kata AOHR. (T/RS2/B05)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)