Wellington, MINA – Partai Buruh Selandia Baru yang saat ini berkuasa berencana mengakui Negara Palestina jika kembali memerintah setelah pemilu pada 14 Oktober mendatang.
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (3/10), komitmen Partai Buruh tersebut mencangkup penyampaian undangan kepada kepala Delegasi Umum Palestina yang mengizinkan mereka untuk menunjuk kredensial sebagai duta besar untuk Selandia Baru.
Langkah tersebut akan menyelaraskan Selandia Baru dengan sentimen yang berlaku di PBB bahwa 139 dari 193 anggota negara sudah mengakui kedaulatan Palestina.
Organisasi advokat, seperti Keadilan untuk Palestina dan Alternative Jewish Voices telah menyatakan dukungannya untuk komitmen Partai Buruh tersebut.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pada pemilu 2020, Partai Buruh memperoleh setengah dari total suara, sehingga meningkatkan keterwakilannya di DPR secara signifikan, dengan total 65 kursi. Kemenangan bersejarah ini menandai pertama kalinya sejak 1996 bahwa satu partai memperoleh cukup kursi untuk memerintah tanpa koalisi.
Mantan Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan pengunduran dirinya pada Januari lalu dan penggantinya, Chris Hipkins, mengambil peran sebagai pemimpin partai dan perdana menteri.
Hipkins mengadakan pertemuan dengan Izzat Salah Abdulhadi pada Februari lalu, yang menjabat sebagai ketua Delegasi Umum Palestina untuk Australia, Selandia Baru dan Pasifik.
Meskipun Selandia Baru belum secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, namun secara konsisten mengutuk pendudukan Israel. Selain itu, negara ini juga merupakan pendukung kuat solusi dua negara.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Juru bicara Justice for Palestine, Neil Ballantyne, mengatakan: “Sangat menyenangkan melihat Partai Buruh bergabung dengan Partai Hijau dalam membuat komitmen untuk mengakui Palestina jika terpilih. Dengan melakukan hal ini, mereka melanjutkan tradisi Aotearoa Selandia Baru dalam mengambil sikap independen dan berprinsip terhadap isu-isu kebijakan luar negeri, mulai dari bebas nuklir hingga menentang apartheid.”
“Kami yakin bahwa sama seperti warga Selandia Baru yang tidak siap berdiam diri ketika pemerintah Afrika Selatan mempertahankan rezim apartheid, kami juga tidak akan diam ketika warga Palestina mengalami penghinaan serupa dan kami akan memberikan penghargaan kepada para politisi yang mengambil sikap berani ini” tegasnya. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian