Amsterdam, 10 Dzulhijjah 1435/4 Oktober 2014 (MINA) – Idul Adha tahun ini bertepatan dengan Hari Hewan Dunia yang jatuh pada 4 Oktober 2014, bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha, karena itu Muslim di negara itu menghadapi kampanye politik sengit untuk tak melakukan pemotongan Qurban pada tgl 4/10.
Kampanye itu dilancarkan Partai Hewan, komunitas pembela hak asasi hewan di Negeri Belanda, yang setiap tahun menolak ritual keagamaan Islam dan Yahudi yang dilakukan dengan meotong hewan.
Ummat Muslim dianjurkan mengganti hewan qurban dengan uang sebagai gantinya.
“Pernyataan mereka konyol,” kata Ketua Landasan Yahudi-Islam Belanda, Ibrahim Wijbenga kepada On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Saya telah mengunjungi beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) dan memeriksa prosedur mereka. Jika jumlah yang diproses terlalu banyak, mereka akan melakukan pemotongan lebih dari satu hari. Kualitas dan kesejahteraan hewan harus dilakukan secara konsisten sebagaimana mestinya,” Ibrahim menjelaskan apa yang dilakukannya untuk terselenggaranya pemotongan hewan qurban sebagaimana mestinya.
Kampanye melawan Qurban Idul Adha Muslim Belanda tahun ini telah meningkat, banyak media mengambil kesempatan untuk membuat komentar negatif pada ritual keagamaan Islam.
Fakta perayaan Idul Adha tahun ini bertepatan dengan Hari Hewan Dunia telah menyebabkan kampanye yang mendesak Muslim Belanda untuk tidak menyembelih binatang sebagai qurban.
Kampanye ini dipimpin oleh Partai untuk Hewan, merupakan partai politik di Belanda yang mempromosikan hak-hak binatang.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Para pemimpin partai menyuarakan kekhawatiran cara penyembelihan hewan pada Idul Adha, kampanye ini ditolak oleh umat Islam.
“Partai politik ini telah mencoba di masa lalu untuk mengusulkan undang-undang melarang penyembelihan ritual di negara ini untuk pemeluk Yahudi dan Muslim sepenuhnya, tetapi gagal untuk mendapatkan hukum yang berlaku dan diterapkan. Mereka frustrasi atas ini dan sekarang hanya menggunakan Idul Adha sebagai sarana untuk mendapatkan kembali hak kami,” kata Wijbenga.
Idul Adha atau Hari Raya Qurban, menandai akhir musim haji dan merupakan salah satu dari dua perayaan Islam paling penting, selain Idul Fitri.
Bagi Muslim yang mampu maka diwajibkan menyembelih hewan Qurban, seekor domba atau kambing untuk satu orang, atau qurban seekor sapi atau unta untuk tujuh orang.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Ritual ini dilakukan untuk memperingati kesediaan Nabi Ibrahim mengorbankan putranya Ismail untuk Allah sebagai tindakan ketaatan dan kepatuhan.
Daging qurban dibagikan untuk keluarga sendiri, teman-teman dan orang miskin. (T/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza