Ankara, 18 Syawal 1436/3 Agustus 2015 (MINA) – Ketua Partai Rakyat Demokrat (HDP) Selahattin Demirtas yang pro-Kurdi mendesak pemerintah Turki dan anggota bersenjata Partai Buruh Kurdistan (PKK) segera melakukan gencatan senjata.
Di hadapan wartawan di markas HDP di Ankara, Ahad (2/8), Demirtas mengatakan, senjata PKK harus langsung dibungkam, tangan mereka harus diraih dan Pemerintah juga harus menyatakan operasi terhadap mereka akan berhenti dan harus dibuka dialog.
“Dengan pendekatan yang tidak menimbulkan kematian,” katanya, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan semua perkembangan terakhir dan membahas cara-cara untuk mencegah kekerasan lebih lanjut di negara itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Sayangnya, kita kehilangan anak setiap hari dan ibu negara ini menangis setiap hari,” kata Demirtas. “Tidak ada yang memiliki hak untuk membuat ibu-ibu ini menangis,” ujarnya lagi.
Dia juga menegaskan, HDP menentang penggunaan kekerasan dan senjata.
“Konflik ini harus segera dihentikan,” katanya, seraya menambahkan, upaya sedang dilakukan untuk dialog baru yang tulus di mana tidak ada pihak menipu satu sama lain.
PKK terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Ketegangan antara militer Turki dan PKK telah meningkat setelah serangkaian serangan mematikan terjadi di negara itu.
Pasukan keamanan telah diserang di seluruh negeri sejak pemboman 20 Juli di Suruc, tenggara Turki, menewaskan 32 orang. Pemboman itu diyakini dilakukan Islamic State (ISIS/Daesh).
Turki telah menanggapi pertumpahan darah itu dengan menangkap lebih 1.300 tersangka pendukung kelompok terlarang, termasuk ISIS dan PKK.
Sebuah “proses solusi” untuk mengakhiri konflik lebih 30 tahun antara Turki dan gerilyawan PKK dimulai pada 2013. Proses ini terhenti setelah pembunuhan baru-baru ini menimpa sejumlah petugas polisi dan tentara di negara itu. (T/P001/R05)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah