Kobane, Suriah, 22 Dzulqa’da 1437/25 Agustus 2016 (MINA) – Saleh Muslim, Ketua Partai Persatuan Demokrat (PYD) mengatakan, Turki telah berada di “rawa Suriah” dan akan dikalahkan seperti kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Pernyataan Rabu (24/8) pemimpin partai Kurdi Suriah itu diunggah di media sosial Twitter dalam menanggapi kemajuan operasi militer pasukan Turki di Suriah utara dan berhasil merebut kota kunci Jarablus dari ISIS.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengatakan bahwa operasi militernya yang bernama Efrat Shield di negara tetangga itu ditujukan kepada ISIS dan PYD.
Pemerintah telah mengecap PYD sebagai organisasi teror Kurdi yang berhubungan dengan kelompok Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Turki yang kini sedang diperangi oleh pemerintah Ankara.
Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman
“Kami telah mengatakan ‘cukup sudah’, ini sekarang perlu diselesaikan,” katanya, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Pasukan Kurdi Suriah yang merupakan sekutu utama koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dalam memerangi ISIS, sebelumnya telah berhasil merebut kota-kota di Suriah utara seperti Kobane dan Manbij dari ISIS.
Pemerintah Turki telah meminta AS untuk memutuskan hubungan dengan faksi Kurdi.
Namun, Wakil Presiden AS Joe Biden yang berkunjung ke Ankara pada Rabu mengatakan, Washington telah memberi arahan jelas kepada pasukan pro-Kurdi di Suriah bahwa mereka jangan menyeberang ke barat Sungai Efrat agar tidak bertemu dengan pasukan militer Turki.
Baca Juga: Houthi: Kami Akan Lanjutkan Serangan Jika Israel Tarik Kesepakatan
Biden mengatakan, pasukan Kurdi tidak akan melakukan itu dalam status sedang mendapatkan dukungan AS.
“Jika mereka lakukan, mereka tidak menjaga komitmennya,” katanya.
Namun, awal bulan ini, sebuah koalisi oposisi yang di dalamnya ada kekuatan utama Kurdi berhasil memaksa ISIS meninggalkan Manbij, sebuah kota strategis yang terletak di sebelah barat Sungai Efrat.
Tapi seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada AFP bahwa Washington sudah mengkoordinasikan dengan Turki tentang operasi Eufrat Shield dan penasihat militer AS terlibat dalam sebuah sel perencanaan.
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
Sementara itu, pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengutuk serangan yang dilancarkan Turki dan menyebutnya sebagai “pelanggaran mencolok” dari kedaulatan Suriah. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Meningkat Jadi 24 Orang