Al-Quds, MINA – Partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu yang memenangkan pemilu Israel bulan lalu mendesak pembubaran parlemen Israel (Knesset) selambat-lambatnya dalam tiga hari ke depan.
Langkah itu dilakukan setelah para petinggi partai memiliki perbedaan pandangan yang cukup tajam dengan partai pimpinan Mantan Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman tentang rancangan undang-undang ultra-ortodoks. Anadolu melaporkan.
Anggota parlemen dari Partai Likud, Miki Zohar pada Ahad (26/5) menuntut Lieberman agar mundur dan membatalkan tuntutannya untuk mengesahkan undang-undang ortodks tersebut.
Miki Zohar saat ini menjabat sebagai ketua Komite Dewan Perwakilan mengatakan: “Keputusan untuk mendesak pembubaran parlemen akhir pekan ini dibuat pada pertemuan para menteri Likud,” kata Zohar kepada media lokal Channel 12.
Baca Juga: Kaki Tentara Israel Ini Diamputasi Usai Disergap Hamas
Pemilihan ulang tahap pertama akan dilakukan pada Senin (27/5), sementara pemungutan suara final akan diadakan pada Rabu (29/5), ketika batas waktu pembentukan koalisi berakhir.
Lieberman berseteru dengan Benyamin Netanyahu dari Partai Likud lantaran ia menganggap perdana menteri yang saat ini menjabat itu dianggap gagal membentuk koalisi pemerintahan.
Likud berusaha membubarkan Knesset dan mengupayakan pemilihan ulang dalam waktu tiga bulan untuk menghindari penunjukkan calon lain, terutama dari kubu oposisi. (T/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang