PARTAI PERSATUAN ARAB KETIGA TERBESAR DALAM PEMILU ISRAEL

Seorang Arab Israel berjalan melewati sebuah poster kampanye yang menunjukkan kandidat Arab-Israel yang tergabung dalam Partai Persatuan Arab (dari kiri ke kanan), Ahmad Tibi, Jamal Zahalka, Masud Ghanayem dan Ayman Odeh, di Kfar Menda, 16 kilometer barat laut Nazaret, pada 8 Maret 2015. (AHMAD GHARABLI/Getty Images/CSMonitor)
Seorang berjalan melewati sebuah poster kampanye yang menunjukkan kandidat Arab-Israel yang tergabung dalam Partai Persatuan Arab (dari kiri ke kanan), Ahmad Tibi, Jamal Zahalka, Masud Ghanayem dan Ayman Odeh, di Kfar Menda, 16 kilometer barat laut Nazaret, pada 8 Maret 2015. (AHMAD GHARABLI/Getty Images/CSMonitor)

Tel Aviv, 27 Jumadil Awwal 1436/18 Maret 2015 (MINA) – Partai Persatuan Arab menjadi partai terbesar ketiga dalam pemilihan Parlemen Israel (Knesset) ke-20 yang  digelar kemarin dengan mendapatkan 14 kursi pada perhitungan awal.

Partai Persatuan Arab, koalisi yang dibentuk dari empat partai Arab -Ra’am Ta’al, Balad, Hadash, dan Gerakan Islam- mengklaim sebagai partai pertama mewakili warga di wilayah pendudukan Israel.

Menurut Harian Israel Haaretz, pemungutan suara dimulai pada Selasa (17/3), pukul 07.00 pagi waktu setempat dengan 10.372 TPS ditempatkan di 25 wilayah pendudukan Israel. Pemungutan suara ditutup pada hari yang sama pukul 22.00 waktu setempat.

Hasil awal perolehan suara, Partai Persatuan Arab mendapatkan 14 kursi dari 120 kursi Knesset, akan memberikan warga Palestina perwakilan lebih besar dalam selanjutnya.

Ketua Partai Persatuan Arab Ayman Odeh mengomentari hasil perolehan suara awal dengan mengatakan, Partai Persatuan Arab sukses mewakili lebih dari 65% masyarakat Arab di Israel.

“Dan itu adalah referendum yang positif untuk Persatuan Arab dan masa depannya,” kata Ayman Odeh. Dia juga menggambarkan pemilu Israel kali ini merupakan hari bersejarah bagi orang-orang Arab.

“Hari ini kami memberikan jawaban kami untuk rasisme dan bagi mereka yang ingin mengecualikan kami,” ujar Odeh.

Sebanyak 20 persen dari pemukim Israel adalah rakyat Palestina. Hingga saat ini mereka masih diperlakukan sebagai warga kelas dua dan belum mendapatkan posisi proporsional di parlemen.

Sementara anggota Knesset yang juga salah satu tokoh Partai Persatuan Arab, Ahmad Tibi, merasa kecewa atas hasil perolehan suara sementara, namun dia menyatakan partainya telah memenangkan dukungan dari masyarakat.

Sementara pendukung Persatuan Arab menikmati jumlah pemilih lebih tinggi dari rata-rata, partai sayap kanan yang dipimpin memenangkan pemungutan suara dengan memperoleh 30 kursi dari 120 kursi Knesset, disusul kedua terbesar partai kiri-tengah Zionis Union dengan perolehan 24 kursi.

Setelah Partai Persatuan Arab, disusul Partai Yesh Atid dengan 11 kursi, Kulanu dengan 10 kursi, Habayit Hayehudi dengan delapan kursi, Shas dengan tujuh kursi, Persatuan Yahudi Torah dengan enam kursi, Yisrael Beiteinu dengan enam kursi, dan Meretz dengan empat kursi.

Sementara Partai Yahad hingga berita ini diturunkan belum melewati minimum perolehan suara pemilu (electoral threshold).

Peningkatan Jumlah Pemilih dari Arab- Israel

Terdapat 5.881.696 pemukim Israel (warga berusia di atas 18 tahun) yang memenuhi syarat untuk memilih dalam pemilihan Knesset ke-20 Selasa kemarin.

Sebanyak 4.017.235 orang memberikan suara mereka dari 5,8 juta yang berhak untuk memilih itu, demikian Ma’an News melaporkan.

Jumlah tersebut mewakili 71,8 persen total pemilih dibandingkan dengan 67,8 persen pada pemilu terakhir pada tahun 2013.

Dalam pemilu Israel kali ini juga terdapat tanda-tanda peningkatan jumlah pemilih antara penduduk Arab-Israel terhadap pemilu sebelumnya.

Partai Anti Zionis

Menurut Palestine News Network (PNN), Partai Persatuan Arab baru didirikan pada Januari 2015. Meskipun terdapat perbedaan ideologi, para pihak telah memutuskan untuk bersatu guna memperkuat blok anti-Zionis dan mengatasi potensi electoral threshold di Knesset.

Pada pemilu terakhir 2013, Hadash meraih empat kursi, Balad tiga kursi dan dua partai anggota Persatuan Arab lainnya telah memenangkan empat kursi.

Kandidat dari Partai Persatuan Arab, Ayman Odeh, 41, sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal partai tersebut dan anggota Dewan Kota Haifa. Berprofesi sebagai seorang pengacara, ia memimpin perang melawan rencana otoritas Israel untuk merekrut orang-orang Arab di Angkatan Pertahanan Israel dan layanan sipil nasional.

Sementara tokoh Arab-Israel dari Palestina Haneen Zoabi, anggota Knesset dari perwakilan Partai Balad juga aktivis kemanusiaan asal Palestina mengatakan, “Kami menghadapi kebijakan rasis dan rezim rasis. Saya pikir [serikat] ini mengembalikan kepercayaan publik Arab dalam kancah perpolitikan.” (T/R05/R01)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0