Michigan, Amerika Serikat, 15 Syawwal 1437/20 Juli 2016 (MINA) – Sejumlah kelompok hak sipil Muslim Amerika Serikat (AS) telah memimpin berbagai kampanye untuk mendorong umat Islam di negara itu berpartisipasi atau mendaftarkan diri dalam pemilihan umum (pemilu) presiden November mendatang.
Ajakan agar Muslim tidak apolitis itu sebagai upaya untuk meredam dan menangkal sentimen Islamofobia yang meningkat dalam percaturan perpolitikan di ‘Negeri Paman Sam’.
“Salah satu partai telah mengasingkan Muslim dari masyarakat dengan retorika mereka,” kata Rabab Qamar, yang membantu proses pendaftaran Muslim kepada Michigan Radio, Senin (18/7) lalu, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Saya pikir (kampanye) ini semacam mendorong orang-orang dari komunitas Muslim untuk menyalurkan suara mereka,” tambahnya.
Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza
Bagi kebanyakan warga Muslim di AS, pidato-pidato yang disampaikan oleh elit dan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, soal pelarangan imigran Muslim dan pengawasan terhadap masjid telah cukup mengganggu.
Berbagai komentar atau sentimen anti-Islam pula yang mendorong Muslim di negara itu untuk teribat dalam proses politik.
Direktur Urusan Pemerintah untuk Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), Robert McCaw, mengakui bahwa partsipasi Muslim dalam pemilu-pemilu sebelumnya sangat kecil. Namun tren itu kini telah berubah dan semakin banyak Muslim yang aktif dalam proses atau kegiatan politik.
“Pendaftaran pemilih tidak pernah mengemuka seperti pada 2016 ini,” kata McCaw. “Masyarakat telah mengerahkan banyak sumber daya selama bertahun-tahun dalam meningkatkan partisipasi politik dan kewarganegaraan kita. Saya pikir ini beberapa hasil dari kerja keras itu,” tegasnya.
Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh
McCaw menambahkan CAIR memperkirakan terdapat peningkatan 60% jumlah Muslim Amerika Serikat yang mendaftarkan diri ikut pemilu sejak 2012.
McCaw mengatakan kalangan pemilih Michigan telah melihat jumlah pemilih Muslim dan Arab tumbuh sekitar 55.000, dengan mayoritas dari mereka memberikan suara untuk Partai Demokrat.
Muzammil Ahmed, Ketua Dewan Komunitas Muslim Michigan, menyebut sosok Trump yang kontroversial berkontribusi dalam menginspirasi banyak Muslim untuk mendaftarkan diri dalam pemilu.
“Kami di sini tidak melakukannya hanya untuk komunitas Muslim,” kata Ahmed. (T/P022/R05)
Baca Juga: Rusia Soroti Perlunya Palestina Merdeka untuk Selesaikan Krisis Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dubes Masaki: Jepang dan Indonesia Perkuat Kemitraan Strategis di Tengah Tantangan Global