Dubai, 2 Jumadil Awwal 1437/10 Februari 2016 (MINA) – Belanja di seluruh dunia pada produk makanan dan gaya hidup halal dapat meningkat sampai 10,8% per tahun hingga 2019 dan akan menciptakan industri internasional senilai US $ 3,7 triliun, demikian laporan terbaru Ekonomi Islam Global.
Laporan yang diperintahkan Pemerintah Dubai dan diproduksi Thomson Reuters itu menyatakan, pada tahun lalu telah terjadi kemajuan besar dalam sektor makanan dan gaya hidup halal global.
Kemajuan tersebut termasuk investasi oleh penyedia makanan halal Brasil pada pabrik produksi di Uni Emirat Arab (UEA), teknologi pengujian halal baru di Perancis, Malaysia dan UEA serta pemasaran internasional dari Dubai sebagai pusat halal dan ekonomi syariah baru.
Pada saat yang sama, sektor pariwisata halal, kemudi besar pada penjualan makanan, minuman dan perhotelan, juga maju mengikuti investasi produk di UEA, Maladewa, Spanyol, Jepang, Filipina dan Rusia.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Pasar pariwisata halal yang menguntungkan sekarang mewakili 11,6% dari pengeluaran pariwisata global termasuk pada musim Haji dan Umrah, dan diperkirakan akan tembus senilai US $ 238 miliar pada 2019.
Menurut laporan itu, sektor makanan halal saja akan tumbuh dengan valuasi US $ 2,5 triliun pada 2019, naik dari US $ 795 miliar pada 2014, dan merupakan 21,2% dari pengeluaran pangan global.
Indonesia menjadi negara teratas dengan konsumsi makanan bagi konsumen Muslim, dengan pasar senilai US $ 190 miliar, selanjutnya disusul Turki, di mana pasar mencapai senilai US $ 168 miliar, Pakistan, dengan pasar mencapai senilai US $ 108 miliar dan Iran, di mana pasar mencapai US $ 97 miliar, berdasarkan data 2013.
Malaysia, UEA dan Australia memimpin indikator makanan halal pada laporan itu, yang berfokus pada kesehatan ekosistem makanan halal di negara itu dalam kaitannya dengan ukurannya. (T/R05/P001)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Mi’raj Islamic News Agency (M INA)