Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar Saham Turki Anjlok

Widi Kusnadi Editor : Sri Astuti - 37 detik yang lalu

37 detik yang lalu

0 Views

Aksi demo di Turki (Dok Shoebatnews)

Istanbul, MINA – Pasar keuangan Turki mengalami gejolak signifikan setelah penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem İmamoğlu, yang merupakan rival politik utama Presiden Recep Tayyip Erdoğan.

Penangkapan ini memicu aksi protes massal dan menyebabkan ketidakstabilan di pasar saham serta nilai tukar lira.Al-Jazeera melaporkan.

Setelah penangkapan İmamoğlu pada Rabu, 19 Maret 2025, indeks utama BIST-100 di Bursa Efek Istanbul mengalami penurunan tajam.

Saham unggulan Turki ditutup turun 8,72%, sementara subindeks perbankan anjlok 9,88%.

Baca Juga: 2024 Tahun Paling Mematikan bagi Pengungsi, Hampir 9.000 Nyawa Melayang

Penurunan ini memicu penghentian sementara perdagangan untuk menstabilkan pasar. Selain itu, lira Turki mencapai rekor terendah, diperdagangkan pada 38 terhadap dolar AS, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap stabilitas politik dan ekonomi negara tersebut.

Ekrem İmamoğlu, yang berusia 54 tahun, ditangkap atas tuduhan korupsi dan dugaan keterlibatan dengan kelompok teroris.

Penangkapan ini terjadi sehari setelah Universitas Istanbul mencabut gelar akademiknya karena dugaan penyimpangan administratif, yang jika ditegakkan, dapat menghalanginya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden.

Karier politik İmamoğlu telah dibayangi oleh serangkaian kasus hukum yang menurut para kritikus bermotif politik. Penangkapannya dianggap sebagai upaya untuk melemahkan oposisi menjelang pemilihan umum yang akan datang.

Baca Juga: Hari Air Sedunia, ICRC: 33 Juta Warga Afghanistan Sulit Akses Air

Penangkapan İmamoğlu memicu protes massal di berbagai kota besar di Turki, termasuk Istanbul, Ankara, dan İzmir. Ribuan warga turun ke jalan menentang tindakan pemerintah, yang dianggap sebagai upaya untuk membungkam oposisi dan merusak demokrasi.

Komunitas internasional juga menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan ini, dengan beberapa negara dan organisasi hak asasi manusia menyerukan pembebasan İmamoğlu dan menekankan pentingnya proses hukum yang adil. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Harapkan Gencatan Senjata Penuh Perang Rusia-Ukraina “Segera”

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Tausiyah
Kolom
Indonesia
Indonesia